Bumi yang Dihujani Rindu

Hadis Mevlana
Chapter #21

Menebak-Nebak

Melupakanmu adalah cara tersulit

teramat sakit

lalu perlahan kupasrahkan

segala tentangmu kuhempaskan

sebab jika tidak begitu

makin lama rindu ini akan membunuhku

sementara kau adalah langit biru

yang tak mungkin tersentuh, jauh

 

Suasana panas diskusi akhirnya reda. Felix dan Fritz sudah akur seperti biasa. Bahkan mereka sudah saling bercanda. Mereka meledekku dengan membacakan caption instagram dari akun Kiara. Kiara menulisnya dalam bahasa Indonesia. Mereka mengira itu sebuah puisi ungkapan cinta. Maklum saja jika mereka menebaknya demikian. Mereka memang tidak terlalu fasih berbahasa, tidak seperti Kiara. Mereka pun hanya tahu bahwa sebentar lagi ada dua hati yang bersatu dalam biduk cinta. 

“Kau tahu maksud caption-nya?” tanya Fritz usai Felix membacakan caption posting-an Kiara.

“Tentang ungkapan cinta Kiara kepada pengeran pujannya kan?” jawab Felix sambil melirik ke arahku.

Aku hanya tersenyum mendengarnya.

“Ah andai saja mereka paham isi pesan di dalamnya, tentu mereka pun akan bersedih karena ada hati yang kecewa,” batinku.

Tak lama kemudian handphone-ku berdering. Tampak di layar ada telepon masuk dari nomor asing. Aku ragu mengangkatnya.

“Siapa?” tanya Felix.

Aku mengangkat kedua bahu tanda tidak tahu, lalu kubiarkan handphone-ku terus berdering di atas meja. Hingga akhirnya berhenti sendiri.

“Kenapa tak kau angkat?” tanya Fritz.

Lihat selengkapnya