Kringg kringg kringg
Bel pulang sekolah berbunyi, hanya ada bunga dan amel saja yang masih membereskan barang barang yang ada di meja mereka.
"Bung, lo jadi nemuin putra?" Tanya Amel
"Jadi, kenapa?"
"Oh, gak papa. Emang Putra udah lo kasih tau ?"
Bunga hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Lah, kok belum sih."
"Ga papa, gampang, tu anak suka pulang sore."
"Oh iya juga ya."
Selesai berberes, mereka menuju parkiran yang ada putra dan teman temannya. Mereka menghampiri mereka dengan wajah datar sedatar tembok.
Sesampainya bunga di depan putra yang sedang duduk di jok sepedanya. Ia mulai berbicara.
"Put, aku mau ngomong sama kamu."
"Kebetulan bung ,aku jug mau ngomong sesuatu yang penting sama kamu, aku mau jujur Bung."
"Kamu dulu aja deh Put."
" Oke, sebenarnya gue nggak sayang dan cinta beneran sama lo, gue sama temen temen gue itu buat lo sebagai bahan tatuhan dan maaf karena udah buat lo nyaman dan jadi sayang sama gue..."
Plakk!
Bukan Bunga yang menampar , tapi Amel , sahabatnya.
"Lo punya hati gak sih?" ucap Amel emosi.
"Gue punya hati, tapi emang itu kenyataanya."