Makna awal kisahku dilahirkan sangat menyedihkan sekali bagiku, namaku adalah Bunga aku dilahirkan dari seorang ibu tunggal yang tidak menginginkanku lahir namun dia juga tak ingin jadi seorang pembunuh dan terpaksa melahirkanku ke dunia.
Kehamilan yang tidak diinginkan ditengah kehidupan sosial yang normal, bahagia dan baik-baik saja adalah hal yang amat buruk yang diterima ibuku saat itu, dia adalah korban pelecehan seorang pria yang amat dia percaya namun ternyata sangat keji. Nasib Ibuku beruntung karena di biarkan hidup walau dengan menanggung beban yang amat menyakitkan baginya yaitu mengandung seorang bayi yang suci namun haram untuk disebut, siapa yang menginginkan bayi dari korban perkosaan, saat usia belia dimana ibuku seharusnya hidup normal, punya masa depan cerah dan bahagia di akhir masa kuliahnya namun malah menanggung beban hidup yang amat memalukan. Dia tak menyangka kalau laki-laki dosen favoritnya pria baik hati yang amat ramah berubah jadi serigala menakutkan yang berani merenggut kesuciannya dan menyiksanya, dendam ibuku memang tidak surut begitu saja saat melihat laki-laki yang mencekiknya dalam gelap mati dihadapannya dengan peluru bersarang di kepalanya karena hukuman mati, dia tetap merasa tersiksa dengan keberadaan seorang putri yang harusnya bisa lahir dengan keadaan baik.
Berat baginya menanggung malu walau dia tak berbuat zina, dia tetap merasa terhina karena harus mengandung tanpa suami, tekanan dari keluarga untuk menggugurkan bibit penjahat itu tak digubris sama sekali, dia tahu kalau bapak jabang bayi yang dikandungnya adalah manusia tak bermoral dan dia adalah korban pelecehan yang memiliki hak untuk menggugurkan janinnya ini namun dia tak ingin menambah dosa berat hanya demi nafsu dendam dan amarahnya, dia tak ingin menanggung beban moril karena menjadi pembunuh yang akan disesalinya sampai mati,dia juga tak ingin menghukum manusia kecil yang tak berdaya dan tak tahu apa-apa. Dia bersikeras untuk tetap mengandung,dan melahirkan aku ke dunia ini dia berjuang menjadi seorang ibu tunggal dengan banyak cemooh karena fakta menyedihkan hidupnya.
Bukan hanya kisah hidup yang emnyedihkan karena mengandung dia juga harus menderita penyakit yang disebabkan oleh penjahat itu bersarang di dalam tubuhnya yang awalnya sehat, dia meninggal tepat setelah melahirkanku ke dunia dengan menitipkan sejumlah uang yang membuatku masih bisa hidup dengan layak sampai sekarang, walaupun sempat menentang kelahiranku nenek dan kakekku tetap berhati mulia seperti ibuku mereka juga merawatku walau akhirnya mereka juga meninggalkanku sendirian di dunia ini.
Untuk menghindari cibiran yang berlebihan dari sekitar yang tahu fakta hidupku aku tinggal di luar negeri sampai usiaku cukup dewasa ďalam berfikir logis dan ikhlas menerima semua kenyataan pahit.
Kali ini usia ku menginjak 18 tahun dan aku pulang ke rumah dan berkuliah di tanah kelahiranku.
Inilah kisah pertamaku, aku yang sedang mencoba menerima dunia, melihat hal baru dan mencoba membuka diriku.
"Hai namaku Bunga Wijaya kusuma" sapaku pada seorang perempuan yang duduk disebelahku
"Hai juga namaku Cinta" sapanya sambil tersenyum melihatku
Sebuah perkenalan dua orang mahasiswa baru yang sepertinya akan mengalami baik buruknya kehidupan perkuliahan, namun seperti yang kau ketahui aku sudah mengalami banyak hal dalam hidup dan kurasa aku pasti bisa menghadapi loncatan bangku perkuliahan ini dengan baik-baik saja seperti sebelumnya. Aku tak pernah berfikir untuk mencari pasangan di masa kuliahku ini, aku hanya ingin cepat lulus dan mendapat pekerjaan yang aku impikan menjalani kehidupan wanita karir biasa tanpa harus memiliki pasangan hidup.
Banyak ketakutan dalam diriku jika aku harus berurusan dengan cinta,apalagi budaya Indonesia yang pasti akan meliha bibit, bebet, dan bobot pasangan dengan backgroundku yang hancur tidak mungkin aku mudah memiliki pasangan.
Terlebih jika mendapatkan laki-laki yang hanya bisa menyalahkan, jika ada sesuatu yang tak ia sukai dia akan membeberkan keburukanku, trauma melihat lawan jenis pasti ada,apalagi dengan kelakuan manusia zaman sekarang,dengan moral yang makin bobrok manusia sudah tak bisa dinilai hanya dari penampilan luarnya saja.
Itulah keinginan dalam hidulku, aku jalani kehidupanku diluar negeri dengan baik, tak terlalu dekat dengan orang lain dan menjauhi yang namnya laki-laki, aku tak peduli apa yang orang lain katakan.