Bunga Matahari

Allisia
Chapter #2

Menembaknya

Hari ini teman SMAku mengajak kami bertemu mereka bilang ‘’meet up’" istilah asing yang beredar pesat diSOSMED dimana mereka memposting foto bersama teman teman mereka yang sudah dikampus yang berbeda tapi tetap menjalin hubungan, menurutku hubungan ini tidak akan lama bukan karna jarak tapi setiap orang pasti akan memiliki jalan yang berbeda bagaimana mungkin dapat bersama dengan jalan yang sudah berbeda tentunya hubungan silaturrahmi tidak akan putus hanya tidak sedekat dulu saat bersama tanpa dibedakan jarak, Andini aku berteman dengannya sejak SD kami bertetangga dan sering pergi pulang sekolah bersama kami semakin akrab karna SMP dan SMA kami pun sama, Naura dan Rin akrab sejak kami masuk SMA yang sama. Kami pun bertemu di sebuah café, pertama bertemu setelah pisah berbulan bulan tentu heboh pasti akan terjadi dan mereka pun mulai bertukar informasi tentang pria pria lajang yang masa depan cerah dari kampus mereka masing masing ini membuatku bingung pria mana yang akan aku ceritakan aku hanya terus mendengarkan dan tanpa sadar sudah menghabiskan 2 ½ gelas milkshake yang dipesan oleh meja kami, suara sendawaku pun membuat aku kepergok oleh mereka, seperti dugaanku mereka menghakimiku dengan sebutan joness!! aneh kenapa aku merasa sangat terganggu dengan sebutan itu sekarang, lalu aku mengalihkan pembicaraan dengan membahas hal lain dan mereka pun tidak menyadari itu. Sesampainya dirumah tante aku langsung masuk kekamarku dan memikirkan tentang kenapa aku tetap menjomlo? Ah mungkin nanti kalo sudah dapet yang pas juga aku ga bakal jadi jomloh tapi kapan pokoknya besok akan aku cari dikampus sebaiknya sekarang aku tidur biar cepat kekampus dan ga jomlo lagi. (Flow)

Ke esokan paginya Flow bersiap siap kekampus dengan penampilan berbeda dari biasanya sesampainya dikampus Flow langsung menemui temannya Bela dan Gita.

‘’Cailah beda banget tampang loh hari ini mblo! ’’, sapa Bela di pagi senin tepatnya di besement parkiran gedung jurusan mereka

’’Tolong ya Bel ga usah pkek mblo soalnya gw ga mau tau hari ini kalian mesti cariin cogan buat gw titik! ”, jawab Flow tak mau kalah

’’Woy gile emang loh pikir apaan bisa secepet itu dimana-mana pkek proses dulu kayak perkenalan abis itu PDKT trus klo cocok, ya baru jadian’’, dengan blak-blakkan Gita menyadarkan Flow

’’Eh liat itu kakak tingkat yang ngembaliin dompet loh yang jatohkan Git, ya udah itu kakak pasti baik gw bakal tembak dia’’, Flow tidak terlalu memperhatikan pembicaraan Gita dan fokus memandangi kakak tingkat yang sedang memparkirkan motornya, lalu Flow mempertimbangkan akan mengutarakan perasaannya kepada kakak tingkat itu sekarang juga sebelum dia tak tau mau menemukannya dimana lagi karena baginya kakak tingkat itu sulit ditemui dan biasanya katingnya itu selalu dikelilingi teman-temanya

’’Oh iya gw setuju Flow emang bener pendapat loh tentang kakak itu’’, jawab Gita

’’Kalian tunggu disini bakal gw tembak tuh orang", Flow serius dengan perkataannya, dengan polosnya dia berpikir kalau ditolak kating itu akan menjadikannya teman, kalo diterima Flow akan sangat senang

’’Parah Git teman kita yang satu ini niat banget bercandanya? ’’, Bela masih tak percaya dan sibuk membenarkan kancing bajunya yang terbuka

Lihat selengkapnya