Bunga Tak Bertangkai

Moycha Zia
Chapter #9

Chapter # 9 Malya bikin ulah

Sekretaris segera menghubungi Ryan asisten pribadi sang Tuan.

Setelah di hubungi oleh sekretaris, Ryan segera datang ke ruangan Renald.

“Ada ap aini?”tanya Ryan melirik sekretaris dan Malya.

“Nona Malya memaksa masuk, Tuan!”jawab sekretaris.

Ryan melihat Malya dari atas hingga bawah, ia memperhatikan baju yang di kenakan oleh Malya, ”Wanita baju kurang bahan, pasti ingin membuat rusuh di kantor ini,” gerutu Ryan dalam hati.

“Nona sebaliknya anda pulang, tuan tidak bisa di ganggu!” kata Ryan.

“Heh! Kalian berdua hanya bawahan kekasih saya. MINGGIR." Malya memberontak.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka paksa, sang CEO tampan belum menolehnya, ia masih sibuk dengan dokumen di tangannya.

“Maaf, Tuan, Nona Malya memaksa masuk,” kata Ryan sambil menunduk.

Malya berjalan mendekati meja Renald dengan gaya centilnya, ”Ren, aku hanya ingin bertemu denganmu. Apakah kau tidak merindukanku?”

“Cih,” decak Ryan melihat Malya menggoda Renald.

“Ryan, kau boleh pergi dari ruangan ini,” perintah Renald agar Ryan meninggalkan ruangannya.

“Mau apa kamu kemari? HAH!” bentak Renald.

“Kau tidak menyuruhku untuk duduk terlebih dulu, tapi langsung bertanya seperti itu. Aku sangat merindukanmu?” Malya menggunakan nada-nada manja.

“Aku tidak memiliki banyak waktu untuk melayani rindumu itu. Jadi, langsung katakana saja apa mau mu? Tak perlu berbasa-basi,” tanya Renald singkat.

“Aku hanya ingin bertanya, bagaimana dengan tawaran yang waktu itu ayahku berikan kepadamu, apakah kau bersedia bila kita di jodohkan? Aku sangat mencintaimu Renald.” Malya merayu Renald.

“Malya, aku minta maaf, sebenarnya aku tak mencintaimu. Saat ini aku sudah menikah, jadi tawaran itu sudah tidak berlaku bagiku,” jawab Renald dengan singkat.

“APA?! Kamu sudah menikah? Tidak itu tidak mungkin, kamu pasti bohong. Aku aka mengadukan hal ini pada ayahku. Bukankah kita sudah berteman sejak kecil dan kau sudah mengenalku bagaimana aku?” tanya Malya ingin mendengar penjelasan dari Renald.

“Lupakanlah cintamu itu padaku. Sejak awal aku belum menjawab bersedia atau tidaknya dengan tawaran yang ayahmu berikan. Lagi pula aku tak memiliki janji apapun. Sebaliknya kau pulang saja, jangan pernah menggangguku lagi. Memangnya kau mau di sebut PELAKOR, hah?” jawab Renald dengan acuh tak acuh.

“Kamu! akan aku pastikan kamu tidak pernah bahagia dengan istrimu itu, hanya aku yang paling pantas untuk jadi pendampingmu.” Malya pergi dari kantor Renald dengan bersungut-sungut.

Brraaakkk .....

“Huft, lelah menghadapi drama wanita itu.” Renald bergumam.

Renald segera menghubungi Ryan, “Halo Ryan, jika Malya datang kembali ke kantor jangan izinkan masuk, tolong sampaikan pada seluruh karyawan di seluruh gedung ini, terutama pada satpam dan resepsionis di bawah.”

Tut!

Pada saat Ryan ingin menjawab, sambungan telepon sudah terputus.

“B…"

“Ternyata sudah terputus teleponnya,” ucap Ryan berkata sendirian.

Setelah menguhubungi Ryan asisten pribadinya, Renald melanjutkan kembali pekerjaannya yang tertunda.

Lihat selengkapnya