Bunga Tak Bertangkai

Moycha Zia
Chapter #11

Chapter # 11 Permintaan Aldara

Aldara bertanya pada Renald sambil menerima kotak hitam itu, “Apa ini, hubby?”

Aldara segera bangun, ia duduk di tempat tidur sambil menyandarkan punggungnya dan tangannya memegang kotak hitam tersebut.

Renald bercanda pada Aldara, “Coba tebak apa itu isinya!”

Aldara Nampak berpikir, ”Ahh sulit, aku langsung buka saja boleh, hubby?”

Renald berkata, “Silahkan, kamu buka saja."

 

Deg! Deg! Deg!

 

Suara jantung Aldara berdebar kencang, ia membuka kotak tersebut secara perlahan, setelah mengetahui isinya bibirnya membuat lekungan menjulang.

Aldara menjerit dalam hati, “Aaarrrggghhh sweet banget, hubby."

Aldara mengambil gelang yang berhiaskan lumba-lumba dan di gelang tersebut terdapat ukiran namanya, “Gelang, hubby?”

Aldara bertanya kembali, “Untukku?”

Renald yang melihat Aldara dengan gemas menoel hidung sang istri, “Iya, honey. Memangnya istri aku selain kamu siapa lagi?”

Aldara meloncat ke arah Renald sehingga adanya guncangan pada tempat tidur, “Terima kasih, hubby."

Renald menangkap tubuh Aldara, “Hati-hati, honey. Nanti kamu terjatuh!”

Renald berkata, “Sini, aku pakaikan gelangnya di tanganmu itu!”

Aldara memberikan gelang kepada Renald, lalu ia mengulurkan tangannya, “Boleh. Nih, gelangnya."

Renald membantu memakaikan gelang pada tangan Aldara.

Renald bergumam, “Cantik!”

Aldara mengalungkan kedua tangannya kepada leher Renald, lalu berkata, ”Terima kasih sudah buat aku bahagia, semoga tak ada pengkhianatan di antara kita.”

Renald hanya tersenyum, lalu mencium kening Aldara.

 

BLUSH!

 

Pipi Aldara merona merah. Renald yang melihat Aldara salah tingkah, ia tersenyum geli, “Lucu juga jika salah tingkah begitu.”

Renald bertanya, “Sudah sana tidur! Besok honey kuliah, kan?”

Aldara memanggil dengan nada lembut, “Hubby."

Renald bertanya, “Kamu belum mengantuk?”

Aldara malah bertanya kembali pada Renald, “Aku boleh memnita satu hal kepada, hubby?”

Renald mengernyitkan dahi, “Sebutkanlah permintaan apa yang kamu inginkan."

Aldara sambil melihat gelang yang sudah berada di pergelangan tangannya, lalu berkata sambil menatap tajam Renald, ”Dara ingin meminta hanya satu hal, yaitu apabila hati hubby sudah tak menginginkan aku lagi, maka hubby katakanlah dengan kejujuran. Janganlah hubby memberikan harapan palsu kepada diriku, karena jika sudah menyangkut tentang perasaan, yaitu adanya rasa yang saling memberi dan menerima tak akan bisa di paksakan begitu saja. Karena diriku tak akan tinggal dengan orang yang tak ingin bersamaku lagi, aku tak akan memberikan cinta kepada orang yang tak mau menerima. Jika hubby tak ada cinta kepada aku lagi, tolong LEPASKAN Dara. Jika hubby sudah tak menginginkan Dara kembali, maka Dara akan ikhlas untuk melepaskan hubby agar dapat mencari kebahagiaan di luar sana. Dara takut jika selama ini menjalani pernikahan denganku, hubby tak pernah merasakan bahagia dan nyaman."

Renald langsung terdiam membisu saat mendengar semua ucapan Aldara yang dapat menusuk ke dalam relung hatinya, sebenarnya permintaan Aldara benar-benar sederhana, namun jika di lakukan dengan kenyataannya akan sulit bagi seorang Pria.

Aldara menatap dalam ke arah mata Renald, “Bagaimana hubby bisa di kabulkan untuk permintaanku itu?”

Renald berkata, “Semoga aku bisa mengabulkan permintaanmu itu, kita tak ada yang tahu di masa depan seperti apa?”

Lihat selengkapnya