Kamu bisa bertahan dengan menjadi kamu. Tapi kamu belum bisa bertahan kalau menjadi aku.'
- (Dira) -
Sudut Pandang Nara
(Point Of View Nara)
Pagi ini aku datang kesiangan. Aku tertidur setelah mengerjakan pesanan pelanggan. Jujur, hari ini adalah pesanan terbanyak yang harus aku kerjakan dalam minggu ini. Biasanya, pesanan berkisar satu Pcs hingga lima Pcs pesanan per pelanggan. Namun hari ini pesanan hanya satu Pcs, namun pelanggannya banyak.
Jadi aku kerepotan untuk mengupdate alamat mereka. Mandi bebek adalah jurus andalanku saat ini. Bagaimana tidak? Sekarang sudah pukul tujuh kurang dua puluh lima menit !!!
Aku bisa telatt!
Gegas aku kemasi apa saja yang aku butuhkan, termasuk pakaian untuk jualan koran nanti, dan make up, takut foundationnya luntur.
Aku harus menutupi memar yang ada di tangan dan di tulang kering. Setelah itu, berangkat ke sekolah, aku mengayuh sepeda dengan kencangnya. Tak peduli akan kemacetan di pagi hari ini. Yang penting, aku bisa cepat sampai.
Lima belas menit kemudian, aku sudah sampai kelas. Untung saja tidak ketinggalan mata pelajaran. Sepanjang dikelas, aku tak menghiraukan gurauan teman-temanku.
Waktu istirahat tiba, biasanya aku akan menghabiskan waktu untuk tidur. Jangan tanya kapan aku makan, karena aku makan setelah pulang sekolah nanti. Aku sudah terbiasa tentang hal ini.
Aku mencoba untuk memejamkan mata walau sebentar. Aku harus tidur, aku butuh tidur. Aku butuh...
Aku tenggelam dalam kegelapan, jaket hitam ini membuat aku terlihat lebih tertutup, dan hangat. Aku yakin saat ini ada puluhan mata menuju ke arahku secara bergantian.
Aku tak peduli semua itu, hingga aku dengar cibiran mereka, Angel and the gang.
"Lihat tu si cupu yang pake jaket item, mana panas, dia pake jaket pula. Makin keliatan buluk ga si?" ucapnya. Aku masih mempertahankan posisi tidur dan tak bergeser sedikitpun.
"Dih buluk mah buluk aja kali. Tu ayang kevin yang pake jaket boomber warna maaron di tengah panas terik matahari yang jingglang-jingglang ala-ala begini aja masih cakep. Ente tu jangan suka mengkotak-kotakkan yang cupu sama pake jaket njirr. Beda kasta. Anak haram kok disamain sama anak sah!" balasnya.
Aku mengangkat wajah, melihat ke arah angel and the gang dengan warna penuh permusuhan. Tapi, aku masih tahan.