Burger Baper dan Kopi Kapal Nestapa

Bronze Apple
Chapter #5

My Very Own Pastel World (Tjapter Loro)

"...Tiketnya kudu beli on the spot, emang? Gak bisa onlen aja, gitu?"

"...Ho oh, on-the-sport. Makanya ni gw kasih duit biar lu bisa langsung reservasi lomba maraton ke Ohmezz, ato Ruben Onciu..."

"...Itu mah host ondecepot angkatan karuhun keleez---! Aakh, intinya, tempatnya kan jauuh, abangkuh tercintah! Ada kali sejam pake motor..."

"...Ya teruus? Gw harus momotoran menerjang angin gelebug sendirian gitu ke sono di tengah kesibukan OSIS plus latihan basket yang tumplek blek en hanya Thanos yang tahu kapan kelarnya? Tega lu liat Ares kecewa?"

"...Kamsyudnya, kenapa gak sekalian beli tiket event pas hari H-nya aja, sih?"

"...Lu pikir guna reservasi tu apaan, dul? Ya biar gak sampe keabisan kuota masuk lah bambwaank...!"

Sementara duo bebek raksasa di depan masih sibuk ber-kwak-kwek mesra dalam balong mereka sendiri, aku pun menghela nafas dan mulai membereskan sisa pekerjaan untuk hari ini.

Apa pun yang jadi perdebatan mereka toh bukan urusanku. Daripada cuma jadi nyamuk lebih baik aku segera tinggal landas dan mengurus kepentinganku di luar angkasa sana---berhubung ada sekebon ekor komet yang menunggu dipanen dan serbuk bintang yang mesti segera ditabur.

Nah. Ayo fokus saja dengan kehidupan sendiri, Nicola. Jangan mudah terdistraksi.

Hmm.

Meski tetap saja...

Rasanya ada yang mengganjal.

Sambil berpikir begitu, sekilas mataku melirik lagi ke arah sepasang simpanse yang masih ramai berceloteh; meributkan kenaikan harga pisang kepok di pasar rimba, mungkin.

 

Lihat selengkapnya