Burung Terbang Berpasangan

Husni Magz
Chapter #24

Kembali dan Menyesal

Aku harus mengganti gaya hidupku jika aku ingin tetap bertahan dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Aku memang kehilangan semua yang selama ini kumiliki, tapi aku harus tetap optimis untuk bisa melewatinya.


Hanya saja, Sandra ternyata wanita pendendam yang begitu mengerikan. Dia tidak rela untuk melepaskanku. Dia bahkan menginginkan kehidupanku menderita setelah meninggalkannya. Beberapa kali aku diteror oleh orang-orang suruhannya.


Diantara teror yang kuterima adalah adanya bangkai ayam di dalam stereofoam yang kutemukan tepat di depan pintu kamar kontrakanku. Aku yakin itu adalah ulah kaki tangan Sandra. Entah siapa.


Beberapa hari setelah itu, menjelang dzuhur, pintuku diketuk oleh seseorang. Kubuka daun pintu dan kutemukan driver ojol berdiri sembari menenteng bungkusan paket makanan di kedua tangannya. Paket makanan yang lumayan banyak. Burger king!


"Ini rumah Pak Reyhan?"


"I-iya. Tapi saya tidak pesan makanan lho, Pak," ujarku. Ini pasti ada yang tidak beres.


"Tapi ini pesanan memang buat Pak Reyhan." Si driver ojek online tetap bersikeras. Pada akhirnya, mau tidak mau aku harus menerima paket itu dan membayarnya sebanyak empat ratus ribu rupiah. Malam itu, aku makan burger dan daging ayam sampai perutku penuh. Tapi itu bukan kekeliruan yang pertama, ada pesanan susulan yang mengatasnamakan diriku. Pesanan kedua, ketiga, keempat hingga kelimapuluh dengan harga makanan pesan antar yang diluar nalar. Lama-lama aku bisa merugi. Aku yakin ini adalah ulah Sandra.


Karena sudah tidak tahan dengan segala tingkah gilanya, aku melaporkan kejadian menjengkelkan ini kepada kepolisian. Berminggu-minggu aku menunggu kabar namun tak kunjung mendapatkan jawaban. Ah, barangkali kasusku hanya dianggap sebagai kasus sepele yang tidak layak untuk diperhatikan. Sekarang kejengkelanku bukan hanya pada perilaku Sandra yang sudah sangat mengerikan, tapi juga kejengkelanku merembet pada instansi kepolisian.


Daripada menunggu hal yang belum jelas, aku berinisiatif untuk menghentikan semua kegilaan ini dengan caraku sendiri. Tidak ada jalan lain selain pindah kontrakan.


***


Pada mulanya aku merahasiakan keputusan yang kuambil dari Ronald. Tapi cepat atau lambat lelaki itu pasti akan mengetahuinya. Terutama ketika dia berpikir bahwa aku masih di kontrakan mewah itu, di suatu hari pasti dia akan mengunjungiku dan mendapati aku sudah tidak ada di sana.


Sejak mendapatkan teror pesanan makanan dari Sandra, aku kembali pindah ke kontrakan lamaku yang harga sewanya jauh lebih terjangkau. Bahkan lima kali lipat jauh lebih murah dibanding kontrakan yang kutempati setelah menjadi lelaki simpanan Sandra.


Lihat selengkapnya