Bus hantu

iq amanudin ilyas
Chapter #4

Herman aneh


Lela berlari kencang nenuju kamarnya dan mengunci rapat rapat pintu memastikan hantu itu benar benar tidak mengikutinya dan tak dapat masuk ke dalam kamar nya, Lela berbarik arah untuk tidur namun saat Lela menengok ke hadapan tempat tidur nya.


"Gyaaaaaa......!!"


Lela teriak kagetnya tiba tiba menabrak Herman sedang berdiri di belakangnya.


"Sayang kamu kenapa sih kaget banget liat suaminya sendiri, emang suami kamu serem? ganteng tau!"


"Pergi kamu! kamu bukan Suami saya"


"Kamu gila yah ini Herman, suami tercinta kamu, kamu lupa ya dengan suami kamu sendiri"


"Masa sih!!"


Pikiran nya bingung dan cemas melihat suaminya sendiri, ia takut dengan apa yang ia lihat, seakan akan Herman bukan suaminya tetapi hantu yang menyamar seperti Suaminya.


"Coba aku mau nanya sama kamu, apa makana kesukaan mu??"


"Jengkol !!"


"Ough iya "


Lela perlahan memegang pipi Herman dan mencoba meremas dan memastikan bahwa itu benar benar suaminya.


"Ih sakit kok di cubit sih "


"Hahhaha ya iya kamu benar benar Herman yang asli dan tampan"


"Emang kamu pikir aku tadinya siapa ??"


"Oh bukan siapa siapa ??"


"Udah lah sayang jangan di tutup tutupin aku tau kamu pasti ber anggapan aku ini sss..setan kan!!"


"Hahaha ss..setan? gak kalii aku pikir kamu itu mantan aku yang dulu yang wajah nya serem dan jelek kaya hantu!!" centus lela


"Hahahaha ternyata begitu, La aku gimana ganteng gak??"


"Ya ganteng dong makanya aku milih kamu, udah lah yuk tidur mataku udah berat nih pengin bobo sampai pagi"


"Em,oke"


Berbohong adalah cara yang paling tepat, karena percuma saja kalo bercerita dengan hal yang sedang ia rasakan, semakin konyol lah yang akan terjadi dipikiran Herman , melainkan dianggap gila dan tidak waras nantinya, terlebih Herman adalah sesosok pria yang cenderung tidak mempercayai hal hal yang berbau mistis apalagi mengenai bus hantu yang belakangan ini viral di sosial media, meskipun tak mempercayainya. Herman sosok pria yang tidak pernah mencela hal yang sedang terjadi, namun terkadang ia juga menghindar apa yang mereka larang. Contoh nya saja saat istrinya menyewa bus di bandung. Ia melarang nya karena mematuhi masyarakat sekitar dan berusaha untuk menghormati keyakinan mengenai bus hantu, meski sewajarnya ia tak percaya adanya bus hantu tersebut.


"Katanya mau bobo kok masih melek aja sih" tanya herman tak sengaja melihat lela masih membuka matanya memandang atap


"Soalnya belum kamu peluk!"


Herman meringis tipis. Dan langsung memeluk istrinya supaya cepat tidur.


***####***


Suasana pagi yang berembun membasahi dedaunan rerumputan pepohonan yang menyejukan hawa dingin, Lela terbangun lemas nya menatap jam alarm yang berbunyi tak kunjung berhenti, suara itu sangat mengganggu tidurnya.


Lela menatap lemah jam alarm dan terlihat jam 5.25 wib, kebiasaanya waktu pagi Lela adalah berolahraga, apa lagi selain itu kalo sedang berliburan di bali, jarang jarang, bisa menikmati keindahannya ,dengan suasana yang lebih sejuk tentram, dan yang tak pernah lela rasakan kecuali di bali.


Lela bangun bergegas membangunkan suaminya yang masih terlihat sangat lelap nyenyak tertidur.


"Sayang bangun dah pagi, keburu siang ayo olahraga biar kita sehat dan mesra setiap hariii "


"Kemana?" tanya Herman dengan kondisi lemasnya menahan ngantuk di atas bantal.


"Ya ke pantai itu lagi lah ,masa ke kuburan mama lo ?"jawab pedas lela menatap herman.


Matanya yang kian mengantuk langsung melotot kaget dan langsung melirik bangun menatap mata Lela sangat tajam.


"Sembarangan kalo ngomong mak gue masih hidup !!"


"Ya gue ngerti, kan bercanda" tawa ringan lela.


"Yank bagaimana kita olahraganya naik sepeda aja kan bosan pakai kaki terus, juga gampang capek nya"


"Encer juga pikiran bebeb gue ini yah habis makan apa si sayang ku ini"


"Ya apa lagi kalo bukan semur jengkol heheh"


****#####****


Sepeda gunung berwarna merah pilihan Lela karena memang warna merah adalah warna ke sayangan dan kesukaannya dan sepeda warna hijau menjadi pilihan Herman meskipun sebenernya ia juga lebih suka warna merah tapi udah kerebut orang tersayang jadi harus mengalah.


"Kenapa lo natap gue kaya gak seneng bngtt gitu, lo marah??"


"Kata siapa gak lah masa mau seneng seneng keliatan gak seneng"


"Ya udah tunggu ap Lagi, Lest gooooooo" sambung Herman semangat.



Saat herman benar benar hendak mengayun sepeda tiba tiba Lela menghentikan herman untuk tidak jalan terlebih dahulu.


"Eitss.... Jangan dulu gue tadi lupa mau bilang sama kamu!!" ucap Lela


"Apa lagi si sayang??"


"Gini gue mau kita tarung atau lomba balapan, siapa yang kalah bakalan nurut sama yang menang gimana?"


"Apaan sih main game game segala kita udah segede ini masih kaya bocah TK aja"


Lihat selengkapnya