Bus hantu

iq amanudin ilyas
Chapter #5

Herman menakutkan.

"hosh...hosh...hosh...."


Lela langsung terbangun takutnya dari tidurnya setelah bermimpi buruk, makin hari semakin menakutkan, keringat dingin menetes di seluruh tubuhnya, disertai jantung yang bergetar kencang tak beraturan .



"Suara herman kah tadi?"


Lela berpikir cemas setelah bangun dari tidurnya mendengar seperti suara Herman berteriak sangat keras ketakutan.


Lela langsung bangun dan berlari cepat menghampiri Herman, saat tepat sampai dan melirik di dalam bus terlihat Herman sedang melamun menghadap luar kaca.


"Herman kamu gak papa?" tanya Lela panik, melihatnya sedang melamun menghadap jendela bus dengan tatapan tajam dan menyeramkan.


"Gak papa...!!"


Balas singkat nya dengan nada seraknya.


"Huh kirain kenapa napa, aku kembali kamar yah...!!"


****#####*****


Kring..kring..kring......


Pagi berhujan gerimis berhawa dingin menyejukan. membuatnya malas terbangun dari dalam selimut tebalnya yang sangat hangat dan nyaman, begitu malas rasanya, matanya juga masih sangat mengantuk


Glek...(mematikan alarm)


"Herman?"


Matanya melotot melihat suaminya sudah terbangun pagi, tidak seperti biasanya bangun paling siang sendiri, wajahnya terlihat pucat dan dingin, sambil melamun menatap natap atas atap tak jelas.


"Kamu kenapa? sakit ? mukanya pucat banget, jangan jangan masuk angin lagi semalem ke di nginan tidur di bus"


Tak ada respon dan jawaban dari Herman, tetap melamun menghadap atap dan perlahan langsung menatap wajah Lela dengan bola matanya yang agak merah dan sekejap langsung melamun kembali menghadap atap.


"Kamu pasti marah ya, karena hukum kamu untuk tidur di dalam bus sendirian?" sambil menatap Herman yang masih melamun menatap atas.



Lela langsung bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk mandi menikmati air hangat di bak mandi hotel.



****####****


Aroma bunga dan sabun yang harum, bukan menjadi kebiasaan lela di rumah, melainkan bau harum bunga bali itu yang tak biasa baginya, aromanya yang harum dan sangat menenangkan nyaman tiduran sambil mengedipkan mata.


"Blup blup..." suara gelembung dari dalam air.



Lela langsung terbangun duduk dari bak mandi setelah kaget merasakan ada hal yang aneh dari tubuhnya dan suara gelembung dari dalam air bak mandinya.


"Apaan tadi kaya ada yang megang paha gue, terus suara gelembung apa dan siapa tadi?apa gue kentut yah?"


"Halah kebiasaan buruk gue halu..!!!"


Matanya kembali Lela kejapkan dan menidurkan tubuhnya berbaring di dalam bak mandi menikmati kembali hangatnya air dan aroma wangi bunga.


"Blu Ppp...blupppppp...bluppp......"


Masalah kembali berdatangan air tiba tiba seolah olah mendidih mengeluarkan banyak sekali busa disertai suara yang semakin jelas dan kini Lela terkejut bukan main, gelembung berubah menjadi busa busa yang keluar banyak sekali dari dalam air yang membuat genangan air menaik menaik dan tumpah dan perlahan muncul sosok menyeramkan dari dalam air


Perempuan berbaju putih panjang dengan rambut panjang dengan wajahnya yang pucat lainkan mayat yang mati tenggelam, Lela hanya menatap lemas tubuhnya kaku, sama sekali tak bisa bergerak bahkan berbicara amat susah hanya melotot ketakutan dan berusaha untuk bangun dari dalam bak air mandinya, sosok itu duduk persis di paha Lela.


"Tinggalkan bus ituuuuuuu............atau mati!!!!"


Jeritan sosok tersebut langsung mencekik Lela dan langsung memasukan kepalanya kedalam air agar tak bisa bernafas.


"Bluppp.....blupppp..."


Tubuhnya kian sama sekali tak bisa terkendali, Lela berusaha untuk terbangun dari dalam air namun rasanya sudah tak kuat menahan nafas dan tubuh nya yang tiba tiba tak bisa bergerak sama sekali, sudah tak ada harapan untuk hidup sampai perlahan nafas itu benar benar tak bisa Lela tahan, tangan nya kian melamar, benar tak bisa apa apa, untuk menolong dirinya sendiri, pandangan dalam air perlahan memburam mulai tak jelas, sudah tak kuat menahan nya, pingsan.


"Hosh..hosh...hosh...."


Lela terbangun kagetnya dari mimpinya setelah tertidur sangat nyenyak,dirinya benar tak sadar kalau sebenarnya dirinya sudah tertidur lelap di bak mandinya. Tubuhnya langsung mual, muntah air bak mandi yang berbusa, berasa pahit rasanya sabun air,dirinya pun langsung sadar dan merasakan bahwa seolah olah mimpinya itu benar benar kenyataan.


Jantung nya berdebar kencang matanya merah perih terkena air sabun mandi dan rambutnya yang basah kuyup serta tubuhnya yang kian kedinginan dengan air mandinya yang sudah menjadi air dingin.


"Apa mimpi ini benar? dan kenapa mimpi itu seolah olah benar benar terjadi?"


****#####****


"Sayang kamu kenapa melamun terus kamu gak laper apa lagi diet? Beneran gak lagi sakit kan?"ujar Lela menatap Herman yang hanya melamun di restoran makan hotel


Herman hanya diam dan kembali menatap mata Lela dengan matanya yang agak merah dan wajah pucat nya tanpa berkata apapun.


"Aku tau lo marah, tapi gak gitu juga kali marah nya istri mulu, apa harus gue ambilin makanan sarapan ?" Lela berpikir sambil berpandangan dan menunggu jawaban dari suaminya, namun tak kunjung menjawab.


"Aku ambilin!"


Tanpa basa basi lela pun menghentikan sarapan lezatnya dan bangun dari kursi untuk mengambilkan sarapan untuk suami tercintanya


"Nih makan, si paling suka semur jengkol"


Lela meletakan makanan nya di depan meja Herman yang sudah di ambilkan spesial untuk suaminya.


"Lo ayam goreng,ayam bakar, ayam panggang, sama daging sapi nya mana? Kamu makan ya?" melotot marah menghadap Herman yang terlihat di bibirnya bekas kecap dan sambal.


****####****


"Lo kenapa sih cemberut terus gak ngomong ngomong??"


Lela menatap Herman serius agar menjawab nya.


"Diam lagi diam lagi, kamu marah sama aku? cuman gara gara di hukum tidur di bus, apa jangan jangan kamu kerasukan???"



***####****


"Sayang kamu di kamar aja ya, hari ini mama dan keluarga mau belanja, kan kamu lagi sakit, itu obat dan makanan udah aku siapin jangan lupa makan dan di minum obat nya"


Cup...(Lela mencium kening)


***###****


Pasar kian terlihat ramai penjual dan juga para pembeli, barang barang antik dan makanan oleh oleh sudah tersusun rapi menandakan siap untuk dijual.


Suara suara begitu berisik, tidak tenang untuk dibayangkan, ya wajar bahwa dirinya sedang lagi di dalam pasar yang isinya rata rata ibu ibu semua. Belum lagi cuacanya lumayan terik.


"Kamu mau beli apa buat Herman??"tanya ibunya


"Kamu beli jaket aja la" Bibi menyarankan.


"Ough iya ya Herman kan gak bawa jaket disini!!"


"Iya itu di sana toko nya Bibi baru saja beli loh murah murah bagus"


Jaket terlihat begitu banyak bergantungan di mana mana berbagai warna dan model jaket yang berbeda beda, membuatnya kian bingung memilih jaket seperti apa yang disukai suaminya.


"Mas mau lihat jaket yang warna coklat itu!!"


*****#####*****


Rintihan hujan yang kian masih bertetesan dari sore hari, sampai malam, hujan justru semakin deras, disertai menghembuskan angin malam.


Pintu kamar yang sudah Lela kunci dan lampu yang sudah Lela matikan sesaat sebelum tertidur.


"Sayang sudah marah nya atau belum puas marah nya?" ujar Lela sambil memeluk Herman di tempat tidur, dengan tertutup selimut hangat dan tebal.



"jederrr......."


Seketika petir kilat menyambar sangat keras di sertai cahaya putih nya.


Jendela yang belum terkunci dan tertutup rapat tiba tiba terbuka karena angin kencang, gorden yang berkibaran basah air hujan yang masuk.


Lela langsung melepaskan pelukan nya, bangun untuk menutup jendela, saat sedang memegang pintu jendela hendak menutup nya, pandangan nya kian tertarik melihat di garasi bus, terlihat bus nya yang lampunya berkedip kedip.



Lela memilih untuk tidak memperdulikan masalah itu dan lebih memilih untuk tidur beristirahat karena sudah sangat lelah.


Lihat selengkapnya