Bus hantu

iq amanudin ilyas
Chapter #12

Mumpi aneh

''Hosh hosh hosh!!!''


Lela terbangun kagetnya, nafasnya tak beraturan, tubuhnya juga sudah bercampuran air keringat di sekujur tubuhnya, ia baru saja bermimpi buruk lagi, namun mimpi ini berbeda daripada sebelumnya.


Saat ia melirik melihat sekitarnya, ternyata sedang di dalam bus, tanpa ia sadari ternyata ia menyetir bus itu, dalam posisi duduk memegang setir kemudi, saat berjalan keluar, dia sudah menabrak seseorang hingga tewas.


Perlahan mendekat untuk mengetahui siapa orang yang ia tabrak malam itu, dan setelah ia balikan tubuhnya, dia adalah polisi yang sempat waktu itu ia lihat di RSJ.


''Astaga apa yang telah aku lakukan?!''


Air matanya langsung mengalir deras, tubuhnya panik dan syok melihatnya, rambut nya yang mulus dan tersisir rapi kian berantakan karena tangan nya sendiri ia acak acak.


''Gua harus sembunyikan mayat ini, sebelum ada orang yang melihatnya''


Beruntung malam itu jalan nya sangat sepi, jarang ada kendaraan yang lewat, suasananya sangat gelap tak ada lampu jalan satu pun yang tersedia di sana, wajar jalan raya di tengah hutan.


Tak banyak ia berfikir lama lama Lela langsung menyeret cepat mayat pria itu ke tengah hutan.


''Gua harus terfon Herman?!''


Nasib baik, ia membawa smartphone ya di dalam saku celana pendeknya.



****####****


Pandangan yang gelap gulita, karena tak ada cahaya sedikitpun tiba tiba tersilaukan dengan cahaya putih mobil dari arah jauh, seperti nya itu Herman yang hendak menjemputnya malam itu. Sontak ia langsung berlari mendekat dan berdiri di tengah jalan sambil melambaikan kedua tangan nya berteriak memanggilnya, meskipun masih ada rasa sedikit ragu kalau itu bukan herman yang menjemputnya.


Alhasil, mobil itu akhirnya menyindir dan berhenti di pinggir jalan, dan saat pintu mobil terbuka dan melihat orang yang keluar, ternyata memang Herman suaminya. Lela langsung tersenyum leganya dan langsung berlari kencang memeluknya sangat erat dan penuh rasa khawatir.


"Kamu kenapa ada disini sayang" yanya Herman sambil mengelus ngelus helai rambut nya,masih dalam pelukan nya.


"Ceritanya panjang" Lela langsung melepas pelukan nya,menatap kedua mata suaminya "ada yang mau aku tunjukin ke kamu!"


"Tunggu, itu bus yang kita bawa dari bandung kenapa ada disini? siapa yang nyetir?" Herman geleng geleng kepala bingung sendiri.


"Saya sudah bilang,ceritanya panjang, ada hal yang ingin kutunjukan dan ini lebih penting daripada ngabisin waktu untuk cerita!" Lela langsung menggenggam erat tangan Herman dan menyeretnya pergi ke suatu tempat di tengah hutan,yang entah apa yang akan lela tunjukan untuknya.


"Astaga, sinting! apa yang kamu lakukan?" Herman terkejut bukan main, tubuhnya ketika merasa lemas karena sok hebat, seperti hal yang tak bisa dipercaya selama ini.


"Aku pernah bilang kan sama kamu soal pembunuhan waktu itu di RSJ, dan inilah yang aku maksud waktu itu, dan kamu gak pernah sekali pun percaya dengan kata kata aku selama ini!!!!!" air matanya langsung menetes deras di matanya, mengalir di pipinya dan berjatuhan.


"Tunggu, aku ingin bertanya sama kamu, dia mati karena apa?" Herman berusaha tenang dan tidak terlalu panik dan syok dengan keadaan saat itu, apalagi harus menghadapi hal yang bersangkut paut dengan polisi.


"Tertabrak bus itu?" jawab nya singkat sambil mengusap air matanya yang membasahi pipinya.


"Hah?" Herman masih bingung.


"Iyah, dia mati karena tertabrak bus itu, tanpa sepengetahuan dan sadar aku menyetir bus itu dan aku menabraknya sampai mati, setelah itu aku seret mayat nya ke tengah hutan, biar gak ada orang satupun yang melihatnya!"


"Hahaha" sempat sempatnya Herman tiba tiba tertawa sedikit di hadapan istrinya yang super panik dan banjir air mata.


"Sayang ini gak lucu yah, kamu gila yah, saat lagi moment begini kamu ketawa liat istrinya dalam kondisi kaya gini?" Lela marah besar tak terima, suaminya tertawa di hadapanku, seolah seperti diremehkan..


"Kalo dia mati karena kamu sengaja bunuh dengan tangan kamu sendiri, itu yang paling buat aku terkejut disini, tapi cuman karena tak sengaja kamu nabrak dia sampai mati, itu sih hihi" jawab nya dengan ekspresi agak konyolnya.


"Apa?" tanya Lela dengan nada kesal nya


"Biasa aja, kan wajar dong kamu bunuh orang, kalo nabrak bunuh orang gak sengaja??"


"Wajar gimana? Kalo pun ini gak sengaja dan sampai ketahuan polisi, kamu mau yang tanggung jawab? Gue bakalan masuk penjara woy!" Lela melotot kesal


"Oke aku yang akan tanggung jawab sebagai suamimu!"


"Hah?"


Tanpa basa basi tiba tiba Herman langsung saja berjalan masuk ke dalam mobil meninggalkan Lela sendirian di tengah hutan.


"Tunggu,kamu mau kemana??" Lela panik seolah ditinggal pergi begitu saja.


"Kamu disini saja, jaga mayatnya, jangan sampai ada orang lain yang lihat, aku akan datang lagi ke sini!" Jawabnya dari dalam mobil.


Herman langsung menyalakan mesin mobil taxi nya dan langsung mengendarainya pergi meninggalkan istrinya sendiri untuk sementara waktu.


****####****


21 menit kemudian.


Lama Lela menunggu dengan cemas. Takut kelakuan nya bakalan di ketahui orang lewat, pasti curiga dengan bus yang terlantar di tengah jalan tanpa ada orang yang mengendarai.


Akhirnya Herman datang kembali membawa mobil dan datang nya masih sama seperti pertama, yaitu sendirian tak membawa siapapun ikut pergi bersamanya, pikirnya mungkin dia pergi ingin membawa polisi untuk masalah itu, tapi nyatanya tidak seperti apa yang ia duga malam itu.


Herman langsung keluar dari dalam mobil sambil membawa cangkul, Entah apa yang akan Herman lakukan dengan cangkul itu.


Lihat selengkapnya