Bus hantu

iq amanudin ilyas
Chapter #15

Ending.

"Andy, aku harus gimana? Tolong jawab aku Andy, jangan bikin aku makin stres! "


Ia tak kuat lagi melihat keluarga nya menangis, berteriak, berlarian kesana kemari, tak bisa berbuat apa apa. Sampai ia teringat. Fara, wanita yang sempat ia temui di rumah sakit, wanita yang ia sangka orang, tapi ternyata, orang yang sudah mati. Ia hanya bisa berharap dia ada disini. Agar bisa menolongnya.


"Fara, aku gak tau apa kamu bisa dengar aku atau tidak. Saya mohon, kalau kamu bisa dengar, datang lah kesini dan tolong keluarga ku! " Lela menutup kedua matanya. Memohon agar Fara bisa datang untuk menolong nya.


Seketika sekitar ruangan nya hening, seolah tak terjadi apa apa. Tenang dan tak berisik, saat ia membuka kedua matanya. Tubuh nya sudah berada di lain tempat, nampak nya berada di rumah sakit jiwa. Yang pernah ia rawat disana.


"Kamu panggil aku? " Suara Fara tiba tiba terdengar dari belakang tubuh nya.


Seketika lela menengok, dan benar. Fara sudah berdiri tepat di belakang tubuh nya. Ia langsung membalikkan tubuh nya. Seketika Lela langsung memeluk nya erat erat.


"Hey kamu Kenapa, kok jadi begini? " Fara geleng geleng kepala, karna melihat lela sudah menjadi arwah seperti dirinya.


"Ceritanya panjang! " jawab Lela sambil mengusap air matanya


"Kenapa kamu, panggil aku? " Tanya Fara.


"Aku tolong sama kamu, tolong keluarga ku. Aku sudah tak tau mau minta tolong ke siapa lagi! "


"Okeh tenang, apa kamu sudah bakar bus itu? " Tanya fara.


"Yah, aku sudah bakar, tapi. Tidak di bandung! "


"Astaga, aku sudah bilang ke kamu, jangan sampai itu terjadi, lihat kan sekarang. Malah makin kacau! "


"Yah, aku tau itu. Aku sudah bingung. Mau berbuat apa lagi. Aku gak punya pilihan. Lain! "


"Okeh, aku akan bantu kamu, tapi saya tidak tahu. Apakah aku bisa atau tidak! "


Fara memegang tangan lela, dan menyuruh nya untuk menutup matanya, rileks dan konsentrasi. Lela hanya bisa menurut, ia tak tau. Apa yang akan Fara lakukan.


Saat matanya terbuka, ia sudah berada di bus hantu itu lagi, rasanya lela tak mampu untuk melihat kembali. keadaan bus semakin parah. Satu satu persatu keluarga nya hilang, hanya tersisa beberapa orang, termasuk Suaminya, Ibu, Paman, Bkbi, keponakan, Herman.


"Sekarang apa yang akan kamu lakukan?, tolong Suami aku" Tanya Lela, dan memohon mohon.


"Kamu tenang, aku tak yakin apakah ini akan berhasil atau tidak. Saya cuman akan melawan hantu itu. Agar tidak bisa melukai keluargamu! "


Selayaknya super hero, yang melawan musuh nya di flm flm. Fara menghantam dan menghalangi satu persatu hantu. Yang hendak mencelakai keluarga Lela. Meskipun tak begitu hebat menyerang nya. Setidak nya ia bisa membantu.


Andy perlahan membuka ke dua matanya. Perlahan ia mengangkat satu tangan nya. Entah lah apa yang akan Andy lakukan. Lela hanya bisa melihat. Dan berharap lebih, akan benar benar bisa menolong seluruh keluarga nya.


"ALLAHU AKBAR!!! "


"CETERRRRRRRR!!! "


Andy berteriak sangat kencang, kaca bus pecah total. Seketika, bus tiba tiba berhenti. Sontak semua langsung berjalan keluar dari bus. Tapi sayang, semua tidak ada yang bisa keluar. Karena pintu bus tiba tiba tertutup dan terkunci. Bahkan ada yang sudah copot. Tiba tiba terpasang kembali dengan sendirinya.



Lela tak bisa berkata kata, ia hanya melihat Andy dari kejauhan, meneteskan air matanya, tak tega melihat keluarga nya terluka sangat parah.


"SAYA MINTA, JANGAN LUKAI MEREKA LAGI, SAYA PERINTAH KAN. BUKA PINTU BUS NYA SEKARANG! " Teriak Andy kepada hantu itu.


Namun perintah nya tak kunjung di berikan, lampu bus tiba tiba berkedip kedip, semua semakin ketakutan memeluk keluarga nya bersama sama.


"Cetar........ "


Kaca pecah, dan berhamburan di mana, bus akhirnya tenang, dan berhenti tiba tiba. Sepertinya tak akan terjadi sesuatu lagi.


Andy bernafas lega, akhirnya semua teratasi,hantu itu sudah mengalah tak kembali melawan


"Baik, ayo sekarang turun semua, akhirnya kita selamat! " Perintah Andy untuk keluar dari dalam bus.


Lela pun tenang, dan berharap ia akan cepat cepat keluar dari dalam bus.


"Gaaaaaaaaaaaa......!!!! " Andy tiba tiba teriak.


Satu langkah saja salah satu keluarga lepas hendak keluar dari dalam bus, tiba tiba tangan putus mencekik Andy dengan sangat hebat, sampai tak bisa bergerak. Bus kembali terkunci.


"Jderrrrr…”


"Gyaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!! "


Ternyata berhenti tepat di atas jembatan danau yang sangat besar, bus tiba tiba miring, langsung guling dengan sendirinya, jatuh ke dalam danau.


"Ibuuuu.... " Teriak lela tak mampu melihat ibunya sendiri


"Byurrrrrrrrr..... "


Bus tenggelam masuk ke dalam danau, perlahan air masuk ke dalam bus, hanya tinggal setengah badan.


"Andy ini gimana, tolong keluarga saya!!! " Lela memohon dan meminta bantuan kepada Andy, karna hanya Andy lah yang bisa menolong nya. Beda dengan fara, yang hanya arwah, ia tak bisa berbuat apa apa.


Bus akhirnya tenggelam, terisi air penuh, Andy hanya bisa menarik tangan Suami Lela dari dalam bus, dan berenang keluar dari dalam air.


"Ughokkkkk... "


Herman muntah banyak air danau.


"Kita harus nyelamatin ibu mertua aku dan keluarga ku semua!!! " Bantah Herman setelah ia bangun bangun muntah muntah, padahal kakinya sudah berlumuran darah dimana


"Maafin aku Herman, aku tak bisa berbuat banyak, tangan ku juga berdarah, karena gesekan kaca, biarpun kamu nekat berenang sendiri. Kamu bisa mati tenggelam! "


Herman hanya bisa menangis dari daratan melihat keluarga nya sendiri yang meminta tolong dari dalam air.


Andy seketika langsung menelfon polisi, dan tepat hanya dalam waktu 10 menit. Polisi pun datang.


Herman tak kuasa menahan air matanya, ia tak henti henti nya memohon pertolongan ke pada polisi untuk menyelamatkan keluarga nya.


"Pak tolong pak, cepat selamatkan keluarga saya pak, tolong!!”


"Baik, pak. Saya segera. Berenang! "


Semua polisi pun langsung berenang masuk ke dalam danau, dan langsung masuk ke dalam bus yang tenggelam.


Herman berharap menatap air danau, semoga keluarga nya akan baik baik saja.


Lela tak berbuat banyak, ia hanya melamun di samping suaminya, ia sudah tak bisa berharap lebih, karena keluarga nya sudah hancur dan sudah pasti tak akan bisa di tolong lagi.


"Ini gimana, kenapa mereka lama sekali di dalam air!!!!! " Herman tak hentinya mondar mandir kepanikan sendiri.


"Sabar, tak mudah berenang ke dalam danau sedalam itu, terlebih bus yang susah dimasuki, kamu gak lihat petapa bahayanya tadi!! " ujar Andy


"Kamu tau apa tentang masalah ini, kamu gak ngerasain apa yang aku alami!!! " Herman justru berbalik arah, ia malah emosi.



Polisi akhirnya keluar dari dalam air, dan menggendong seseorang, satu persatu pun ikut menyusul, polisi berenang mendarat.


"Gimana pak? " Air mata Herman menetes deras, melihat keluarganya tak berdaya.


Polisi tak menjawab, mereka langsung menidurkan tubuh nya, memberikan pertolongan pertama. Memberikan nafas buatan, dan menekan nekan dada korban.


Beberapa kali polisi berusah, namun korban ta ada respon.


"Maaf Pak Herman, mereka sudah tidak bisa di tolong lagi! " Jawab polisi dengan nada nya yang berat, seolah tak tega menjawab nya.


Tangisan Herman semakin pecah, ia benar benar shok,Ia tak tau harus apa. Seumur hidup, ia baru pernah mengalami hal yang sangat tragis seperti itu.


Satu persatu ambulan pun datang, Herman hanya terduduk menangis.perawat pun langsung berlarian mengangkut jenasah, Herman dan Andy di gendong masuk ke dalam mobil.


******#######******


Herman terbangun, dirinya sudah berada di rumah sakit, tubuhnya sudah di penuhi perban, rasanya masih sedikit perih, dan sangat lemas. Ia melirik di sebelah tempat tidurnya. Ada Andy yang sedang tiduran. Sudah Tersadar sedang menatapnya. Sadar bahwa dirinya baru siuman.


"Kamu gak papa? " Tanya Andy dari atas tempat tidur nya.


Herman seketika langsung mengangkat badan nya, meletakan tubuhnya di tembok.


"Gimana kabar keluarga saya? " Tanya Herman.


"Keluarga kamu, udah aman sekarang, semua sudah dievakuasi, masalah pemakaman, dan kepulangan kamu, ke Bandung. Sudah diatur sama polisi! " Ujar Andy


Herman kembali menangis dan tak tega untuk kembali megingat.


"Gimana saya mau pulang sedangkan istri saya saja, belum ditemukan! " Balas Herman


"Masalah istri kamu, saya pasti akan bantu! " Jelas Andy


"Kamu tau istri saya?? " Herman sedikit kaget, karna Andy. Seperti nya tau, tentang istri nya.


"Masalah itu, aku pasti bakalan beresin, sekarang kamu pikirin dulu, keluargamu, soal istri kamu akan aku urus semuanya! "


Entah kenapa, Herman terdiam, dan merasa ada perasaan tenang, meskipun ia tak tau siapa Andy, ia pun tak tau apakah yang di katakan Andy itu benar.


“Maafin ucapku waktu itu ya!”


“Ndak papa, aku ngerti perasaanmu!”


****######*****


Lela tak henti hentinya, menangis di dalam ruangan jenasah, meskipun ia sudah mati, dan sama seperti mereka, kenapa ia tidak bisa melihat arwah mereka. Ia hanya bisa memeluk satu persatu satu, jasad keluarganya. Termasuk ayah dan ibunya.

Sambil di temani Fara, yang hanya bisa melihat nya menangis, sambil mengellus elus pundaknya, supaya lebih tenang.


"Yang sabar ya La, aku yakin. Mereka pasti tenang bersama kamu nanti! " Jelas fara


"Tapi kenapa? mereka gak muncul di hadapan saya Fara, mereka kan sama sama sudah mati seperti saya? " jawab lela


"Lel,kamu inget kan, kita ini arwah gentayangan, berbeda dengan mereka yang sudah masuk ke dunia yang berbeda, lain dengan kita. Keluargamu sudah Andy doakan. Kurasa kamu juga akan menyusul mereka! "


"Tau dari mana aku akan menyusul mereka? " tanya Lela penasaran.


"Seperti nya Andy, sudah punya petunjuk, ia sudah tau. mayat kamu ada dimana, mungkin sebentar lagi, dia akan memberi tau suami kamu. dan kamu akan bisa istirahat dengan tenang!”


"Yah, terimakasih Fara, tapi aku gak tau. akan jadi seperti apa. jika suami aku tau. kalo aku sudah meninggal, terasa berat untuk meninggalkan kan suami aku sendirian "


Fara ikut terharu, dan langsung memeluknya erat erat, semoga Lela di beri kesabaran


****####****


Puluhan wartawan tiba tiba datang menyerbu, sedangkan Herman baru saja keluar dari ruangan istirahat nya, hendak saja keluar untuk memasuki ruang jenasah keluarganya. Meskipun ia susah untuk berjalan, ia paksakan. ia sudah tak sabaran melihat kondisi keluarga nya sekarang.


"Pak Hermann gimana kondisi bapak, saat ini, dan apakah keluarga anda akan di pulang kan ke Bandung, atau akan di makam kan di kota ini? " Tanya wartawan sambil berdesakan dengan yang lain nya.


"Apakah Lela sudah di temukan? " Tanya wartawan lain


Herman semakin resah, pertanyaan yang di tanyakan wartawan, seakan akan menyinggung hatinya,ia memilih bungkam seribu bahasa. Ia sama sekali tak menjawab, dan hanya berjalan menuju ruang jenasah, meskipun berdesakan.


Lela tiba tiba berhenti menangis, ia melihat suaminya Herman yang tiba tiba masuk. Ia pun berjalan ingin menolong nya, karna terlihat kesulitan dalam berjalan. Namun saat ia menyentuh tangan nya, ternyata tembus pandang. Dan ia kembali tersadar, ia sudah mati.


"Herman! " Panggil Lela, meskipun Herman tak mendengar nya.


Lihat selengkapnya