Bik Wati dan Aunty Nunung membantu Ina mengantarkan piring-piring hidangan utama ke meja rekan-rekan kerja Seno dan Asih. Ina membawa piringnya sendiri ke meja panjang tempat Willi, Silas dan Kakaknya duduk.
“Enjoy your dinner!” sapa Bik Wati pada Silas dan dua orang bule lainnya.
“Priska ...! Annabella sama Chacky udah dikasih makan?” tanya Ina sebelum sampai di meja makan. Dua anjing Priska itu dinamai oleh Ina, Annabella untuk yang betina dan Chacky untuk yang jantan. Ina berkali-kali meyakinkan Priska kalau nama itu sangat lucu dan pas kalau diberikan pada sang anjing. Dan ... Priska pun percaya begitu saja.
“Udah, dong,” jawab Priska.
“Awas kalo sampe lupa! Kalo mereka laper bisa-bisa lo yang dimakan.”
“Ah, lebay. Dika ... Kak Ina lebay!” jeritnya.
“Udah ... makan sana sama Ayah!” Ina menyuruh Priska ke meja di dekat kolam ikan koi. Di sana ada Pak Bambang dan Mang Udin yang baru akan menyantap hidangan utama.
“Minum Non Ina entar Bibik ambilin, ya.”
“Ok, Bik,” ujar Ina saat menarik kursi kayu. Sebelum benar-benar duduk ia menyapa lelaki berambut pirang di hadapannya.
“Halo Charlie.” Ina menjabat tangan lelaki itu.
“Hi, Ina.”
“Oh, you still remember my name. I think you forgot.”
“Of course not. I always remember, you cried so hard—”
“Not anymore,” potong Ina seraya mengulum senyum lalu menggeser piring berisi ayam bakar Taliwang ke seorang gadis yang duduk di sebelahnya. Gadis itu masih sibuk bicara dengan teman-temannya di live Instagram.
“Your girlfriend?” tanya Ina pada Charlie yang sedang menyeruput es cendol.
“Yeah. She is talking with her fans.”
“Fans? Is she an influencer?”
“Yeah. You're right! We also manage Youtube Chanel.”
“Oh, I see.”
“Hei, Karen!” panggil Cherlie pada wanita itu. Charlie memberikan bahasa tubuh padanya: anak tuan rumah datang.
“Oh, hi.” Wanita cantik itu tersenyum lebar dan mengulurkan sebelah tangannya. “Karen.”
“Ina.”
“Hey guys. This is Ina, my friend from Indonesia.” Karen mengarahkan kameranya pada Ina.
“Halooo.” Ina melambaikan tangan.
“What is the name of this food, Ina?” tanya Karen pada Ina sambil menunjuk piring berisi ayam bakar di hadapannya.
“Ayam Bakar Taliwang, from Lombok. My Dad’s favorite main course."
“Oh guys. The name of this food is Ayam Bakar Taliwang. You want to try? You have to come to Indonesia, guys.” Karen meraih garpu dan mengambil sedikit potongan daging ayam lalu memakannya.
“Selamat makan!” Ina mengajak Charlie, Karen, Willi, dan Silas untuk makan.
“I cook this food, Charlie. Do you believe me?” Amy tiba-tiba hadir membawa piring berisi main course buatannya yang bagian gosongnya sudah dikikis. Ia duduk di sebelah Charlie.