BusterBee

Tama Neio
Chapter #23

Part 22

Mereka berjalan beriringan dalam sebuah shopping mall yang menawarkan pemandangan indah nan memanjakan mata, yang paling antusias adalah Angel. Dia berada di barisan paling depan menuntun Amy, Ina, Aydin dan juga Key La untuk memasuki toko-toko yang menjajakan keperluan wanita. Mulai dari yang murah sampai yang paling mewah.

Ina terlihat lebih riang dari biasanya. Penampilannya yang sekarang sudah agak lebih baik dengan penampilannya yang kemarin. Rambut hitam panjangnya ia gerai sampai pinggang, walau masih punya kesan kekurangan vitamin tapi ia harus percaya diri.

Ina sudah membaca tips cara berpakaian yang benar, ia yakin penampilannya hari ini sudah semakin baik. Meski sebenarnya ia adalah orang yang paling payah dalam berpakaian, setidaknya ia sudah bisa percaya diri hari ini. Merasa lebih semangat menjalani hari.

Angel melangkahkan kaki menuju toko-toko yang menjual barang-barang branded.

“Semuanya akan terkesima dengan akun medsos kita kalau dipenuhi kemewahan,” jelas Angel seraya meraih sehelai baju yang terlipat rapi di atas meja display. Dia melirik ke arah Ina yang tengah mengenakan pakaian yang menurut dia terlalu kuno.

“Coba lo pakek yang ini, Na!” serunya pada Ina, seolah-olah yang mentraktir belanja hari ini adalah dia. Sedang Amy menolak untuk dipilihkan, karena ia mengerti dengan selera berpakaian.

“Ina gak cocok pake yang itu. Dia cocoknya pakaian yang warnanya kayak ini.” Aydin menunjuk sebuah dress casual biru dongker yang melekat pada manekin separuh badan.

Ina lebih tertarik dengan warna dress yang dipilihkan Aydin. Walau ia payah dalam memilih dan memadukan pakaian, setidaknya ia masih punya selera warna yang cukup bagus, tak membuat mata orang-orang perih saat memandangnya.

“Aku mau ke toko boneka,” pinta Key bernada polos. Ia sama sekali tak tertarik dengan benda-benda yang ada di dalam toko ini. Kalau untuk membeli baju ia lebih baik menjahit sendiri karena ia punya Bibi yang pandai menjahit, Bibinya bisa membantunya melakukan semua hal itu.

“Kita beli baju dulu, aku juga mau ke toko makeup,” respons Aydin.

“Boneka apa, Key? Gue juga mau beli boneka loh.” Ina mengedipkan mata pada Key. “Entar beli yang agak banyak buat hiasan markas kita!”

“Yes.”

“Kayaknya di sini kemahalan, deh,” bisik Amy pada Ina dan Aydin. Dari kejauhan Angel terlihat masih sibuk mengamati beberapa helai pakaian yang menurutnya bagus saat ia kenakan.

“Iya, aku tau tempat pakaian yang agak murah di sebelah sana.” Aydin menunjuk ke arah selatan.

“Eh, tapi gue suka yang ini.” Ina mengambil sehelai baju yang dipilihkan oleh Aydin.

“Gue mau yang ini!” Angel menunjukkan sehelai baju merah menyala bling bling.

“Ok, bungkus, sis!” ujar Amy.

“Bentar, gue liat yang lain dulu.” Angel masih berusaha menemukan baju yang pas.

“Hallo, Mang!” Tiba-tiba Amy menelepon. “Musang gue kasih pisang aja ya! Anak Lovebird gue jangan lupa! Jam sebelas ayam broiler di belakang kasih makan banyak-banyak, Minggu depan mau dipotong, kasihan dia gak bisa jalan lagi, badannya keberatan ... Ok.”

Amy melirik arloji. “Cepetan jangan lama-lama, jam sebelas kita harus nemuin Mbak Tiur.”

“Ok, udah!”

Lihat selengkapnya