“Halo semuaaa ...,” sapa Ina di depan kamera handphone. Ini kali pertamanya ia mengadakan live di IG, meski bukan IG pribadinya. Walaupun agak sedikit gugup dengan tangan yang sempat gemetaran saat memegangi handphone, ia merasa lebih percaya diri pagi ini ketimbang hari-hari yang lalu. Mungkin karena penampilannya sudah berbeda.
Ina terlihat kian cantik mengenakan dress biru dongker yang baru dibelinya kemarin. Rambutnya kini sudah lumayan rapi, tak sekusut kemarin. Ia menggerai rambut lurusnya sampai ke pinggang, dipadukan dengan makeup tipis oleh Aydin membuat tampilannya terlihat lebih eye-catching.
“Selamat datang di live IG pertama Tim BusterBee ....” Ina memekik keras. Dari kejauhan, di dekat sofa tuksedo biru, Amy tersenyum melihat adiknya dengan jiwa yang sangat berbeda hari ini. Seorang Ina yang lain, sesuatu yang sangat Amy harapkan ada di dalam diri sang adik. Tak sia-sia selama seminggu ini ia mati-matian mengajari Ina untuk lebih percaya diri.
“Yeee ....” Key La memekik dari kejauhan.
Amy meliriknya dengan tatapan sendu sekaligus haru, tak percaya kalau Key La yang sempat ia remehkan kemampuannya bisa memberikan ide-ide cemerlang tentang membangun ciri khas channel Youtube mereka.
“Salam hangat dari BusterBee, koloni yang punya sengat tapi sengat yang nikmat, kami akan menyengat kalian dengan salam hangat,” ucap Ina dengan sangat cepat.
“Assalamualaikum Sahabaaat ...,” sambung Key yang duduk di sofa bersama Hanan.
Keceriaan Ina hari ini meningkat drastis usai semalam ia berusaha lebih meyakinkan dirinya kalau semua anggota BusterBee adalah orang-orang yang asyik dan juga baik.
Ina merasa mendapat kebahagiaan lain saat berada di tengah-tengah anggota BusterBee. Sesuatu yang sederhana, tapi, walau sederhana, semua momen sangat berkesan. Tawa yang hadir menjadi alasan kuat bagi Ina untuk tidak kembali lagi pada masa lalunya, batinnya yang semula lemah dan rapuh kini seperti menemukan obatnya.
Bahagia dengan banyak orang ternyata indah, jauh lebih indah berpuluh-puluh kali lipat ketimbang berbahagia sendiri, batinnya. Sejak pertama kali jumpa dengan orang-orang yang ada di sini, Ina sudah merasakan sesuatu yang berbeda, tak bisa diungkapkan, pokonya ia sangat senang. Titik.
Rasa sepi yang seringkali menggelayuti telah enyah. Hal-hal negatif yang selalu menghantui pikirannya kini telah hilang lantaran Ina terlalu sibuk berbahagia bersama orang-orang yang kini satu visi misi dengannya.
“Bentar ... momen ini jangan sampai lewat.” Cio menghidupkan kamera profesional yang baru dibeli Amy beberapa hari yang lalu. “Oke. Siap.” Cio mengarahkan kamera pada Ina yang sedang memegang handphone.
“Halo penduduk bumi di mana pun kalian berada, hari ini koloni BusterBee akan bagi-bagi maduuu .... Yuhuuu ..., indahnya berbagiii ....” Ina mengamati jumlah akun yang menonton live mereka pagi ini, jumlahnya sudah sampai dua ribuan.
“Ajak temannya yang lain ya ..., biar lebih banyak yang kebagian madu dari tim kami. Bagi yang belum tahu, madu di sini artinya giveaway! Ok ... Kami menyebutnya dengan ma-du. Kenapa madu? Karena kami adalah koloni lebaaah ....”
“Cara dapetin madu-nya gimana Kakak?” tanya Key La.
“Caranya mudah, nanti sesudah live ini kami akan unggah foto di feed, challenge-nya tentang tebak kata pakai gambar, tulis jawaban kalian di kolom komentar postingan plus tag lima orang teman kalian .... Seratus akun yang menjawab paling cepat dan benar akan mendapatkan pulsa lima puluh ribu, goodie-bag yang berisi kaos bergambar BusterBee, sabun uhuy, skincare uhuy spesial dari olshop Aydin. Oke, sekarang hari ini edisi spesial karena kita akan kenalan dulu sama orang-orang yang ada dalam tim BusterBee.