Netizen: gue ke sini cuma gara-gara ada giveaway.
Netizen: Chanel giveaway wkwkwk.
“Guys, banyak yang nye-pam, Guys?” celetuk Hanan.
“Maksudnya?” Amy yang tidur di sofa penasaran.
“Coba liat komen di video YouTube yang baru di-upload tadi!”
Semua dari mereka langsung meraih gawainya masing-masing lalu membuka video yang Hanan maksud.
“Apaan! Cuma gitu doang dibesar-besarin ...,” geram Ina.
“Itu udah dari kemarin, sih,” respons Angel santai.
“Ya kan bagus dong kalo channel kita sering giveaway ..., mereka juga yang untung kalo dapet hadiah.” Ina meraih sebotol air mineral lalu meminumnya.
Netizen: Chanel gak bermutu, cuma pengin tenar doang.
Netizen: Chanel giveaway wkwkwk.
Netizen: Chanel sampah!
Netizen: Chanel pamer!
“Ini pasti orang-orang sirik!” Angel terlihat sebal, dia melempar gawainya ke atas sofa di sebelahnya.
“Aduuuhhh ... siapa sih yang mulai, kalo viral bahaya tuh ...,” rutuk Cio.
“Udah lah gak usah diurusin! Fokus sama stok video kita aja! Harus upload minimal empat video seminggu.” Ina melirik Amy yang masih fokus dengan layar handphone miliknya.
“Mungkin mereka ingin video kita lebih berfaedah lagi.” Aydin berusaha meyakinkan kalau netizen ingin membuat channel Youtube mereka menjadi lebih baik lagi.
“Mungkin mereka bosen dengan video kita yang sekarang, soalnya aku sama Hanan udah jarang nyanyi-nyanyi,” sahut Key La yang sibuk selfie dengan latar lukisan dinding tiga dimensi yang bertema sarang lebah, baru kemarin selesai dilukis di markas mereka.
“Bener kata Aydin,” ujar Amy menyapu seluruh wajah yang hampir semuanya tampak letih itu. “Kita harus ubah tema konten .... Biar lebih menarik tanpa harus keseringan giveaway.”
“Susah sih, kalo gak ada giveaway bakal susah buat tambah subscriber.” Angel mengedikkan bahu.