Hanya tersisa delapan video, semua sisa stok video itu sudah di-upload seluruhnya oleh Cio, ia meng-upload empat video dalam seminggu, hanya cukup untuk mengisi channel mereka selama dua Minggu. Itu pun ia upload tanpa persetujuan dari Amy.
Sekarang sudah memasuki minggu ketiga, mereka kehabisan video, channel mereka sepi dan yang unsubscribe juga semakin banyak. Tak ada tanda-tanda Ina dan Amy mengajak anggota mereka untuk berkumpul lagi dan saling memaafkan satu sama lain lalu kembali damai untuk membuat video seperti sedia kala.
“Kayaknya kita bakal bubar.” Cio bicara pada Aydin dan Key La di kantin sekolah sambil menyeruput es jeruk.
“Sebentar lagi kita bakal lulus, dan channel kita bakal pupus,” respons Aydin.
“Nilai matematikaku pasti kecil, soal-soalnya tadi susah banget. Tapi gak apa-apa lah, yang penting hari ini terakhir ujian jadi aku bisa santai di rumah nonton film Korea. Yeay!” Key terlihat senang.
“Kamu mau lanjut kuliah, Key?” tanya Aydin.
“Entahlah ... aku juga masih bingung. Kayaknya aku mau coba bisnis online dulu sambil banyakin followers IG biar dapet banyak endorse.”
“Gue mau kuliah,” kata Cio.
“Aku juga,” sambung Aydin.
Di sela-sela mereka berbincang-bincang, Ina dan Angel datang ke kantin dan mengabaikan keberadaan mereka.
“Ina kenapa, ya? Kok makin ke sini dia berubah banget.”
“Ina!” panggil Key La.