Hari berganti minggu lalu berganti dengan bulan. Detik-detik dan menit-menit terasa begitu cepat, lebih cepat dari biasanya. Semuanya terasa cepat saat Ina mulai mengenal Kesibukan.
Usai beberapa keping puzzle kehidupannya hilang, Ina paham, kesibukan-kesibukan sangat ampuh membantunya dalam melupakan banyak hal. Seiring berjalannya waktu, Ina yang semakin sering bermain dengan kesibukan-kesibukan membuat pikirannya semakin terbuka.
Ina menjadi lebih mudah untuk paham bahwa di balik setiap sisi kehidupan akan selalu punya makna tersendiri. Sebuah makna mendalam yang lebih mudah Ina petik usai dirinya dihujani ujian bertubi-tubi, dari sanalah ia belajar banyak hal yang memantapkan daya nalarnya.
Dari ujian itulah ia belajar untuk merangkai jalan pikirannya, Ina semakin sering mengaitkan hubungan kejadian yang satu dengan kejadian lainnya.
Seperti kemarin sore, ia dikejutkan dengan penemuan seekor lebah yang mati di atas meja. Tubuhnya tergeletak di sebelah pot porselen berisi bunga Dahlia. Ina yakin kalau lebah itu adalah cicit dari lebah yang ia namai BusterBee tiga tahun yang lalu.
Baru kali ini ada seekor lebah BusterBee yang mati di atas meja di dekat ambang jendela. Mungkin itu adalah sebuah refleksi, lantaran seorang anggota BusterBee telah wafat, batin Ina. Ia teringat akan mendiang Angel.
Ina segera menepis ingatan buruk itu jauh-jauh, ia kembali fokus dengan kesibukan-kesibukannya di dalam dapur restoran. Kali ini, ia lebih memilih membuat konten cooking untuk ia unggah di chanel BusterBee, sedang yang lain juga fokus dengan bidangnya masing-masing. Seminggu tiga kali mereka akan berusaha keras untuk dapat bertemu dan membuat konten bersama lagi.