but, i will miss you

Da.me
Chapter #13

Irisan ketigabelas | di balik dinding

Irisan Ketigabelas

di balik dinding

═════════════════

     Sabtu yang dengan sabar dinanti akhirnya menghampiri.

     Persis seperti ucapnya, Detik tiba di lift utara tepat pukul empat pagi, setelah lama dibuat bolak-balik mematut diri di depan cermin dan berpikir keras bagaimana caranya agar terlihat lebih rapi tanpa terlihat berusaha susah payah terlihat lebih rapi. Dengan keahlian berdandan yang nol besar begitu, ujung-ujungnya Detik hanya merapikan rambutnya, digerai bebas setelah disisir rapi.

     Kalau pasal pakaian, ia tidak terlalu dibuat berpikir panjang. Pilihan pakaiannya tidak banyak, isi lemarinya kalau tidak putih, ya hitam. Detik langsung menjatuhkan pilihannya pada dress putih selututsatu-satunya pakaian feminim yang dimilikinya.

     Samar-samar ia melihat punggung sang adam. Pukul empat pagi suasana masih hening, hentakan sepatu Detik jadi jelas terdengar. Sengaja ia buat langkahnya terdengar setenang yang mampu ia ciptakan. Sebab ia tak mau gugupnya terlalu kentara. Malu kalau sampai ketahuan, apalagi oleh si lelaki tengil.

     Si lelaki yang sudah gugup menunggu sejak dua puluh menit lalu pun menyambut dengan senyum sumringah, lega. Meskipun tahu dengan cahaya seminim itu, senyum yang baru ia suguhkan bisa jadi tidak akan sampai ke netra sang puan. Tak apa, melihat kemunculan sang puan pun sudah cukup jadi alasannya mengumbar senyum cerah di wajah.

     Undangan yang ia sampaikan tempo hari ternyata diterima oleh sang puan.

    "Terima kasih sudah datang."

    Awalnya Sani pikir ia perlu ucap terima kasih atas kebersediaan Detik untuk datang, makanya ia ucap begitu. Mana ia tahu kalau berkat ucapnya, atmosfer tiba-tiba jadi kaku tidak karuan macam sekarang. Detik bingung harus ucap apa—meskipun di kondisi ini, jelas dialah yang harusnya berterima kasih karena sudah diundang. Tak tahulah, harga dirinya itu sudah setinggi langit.

     "Oh—Temanku bilang lift yang ini sedang rusak sejak tiga hari yang lalu, jadinya tidak dipakai dulu. Tapi sebetulnya, semalam sudah selesai diperbaiki, dan kita bisa jadi dua orang pertama yang pakai lift ini."

     "Siapa namanya?"

     "Mau diadukan?"

     "Bukan, barangkali nanti aku butuh informasi semacam ini. Soalnya temanku sedikit."

     "Siapa saja?"

     "Zaman. Dan ada lagi beberapa." 

Lihat selengkapnya