Irisan Ketigapuluh
terangkat ke permukaan
═════════════════
Sebelas menit itu bukannya diucap asal.
Sebelas menit itu rekor tercepatnya untuk perjalanan dari ruang pelatihan ke kamarnya, ditambah berganti seragam dengan kemeja polos, kemudian agak berlari untuk sampai di atap, dan menghubungi Detik tepat pukul sebelas lewat sebelas malam.
Untuk hari ini, sebelas menit cukup untuk membuat Sani tiba di Ruang Atlas, sudah tak lagi berseragam rapi yang jelas-jelas akan mengumumkan statusnya.
"Kupikir akan lebih lama. Kamu lari-lari, ya?"
Detik yang sudah berada di dalam menyambutnya, menoleh sebentar sambil tersenyum. Namun tak berniat untuk beranjak dari bangku kendali. Sani belum sempat menjawab, sebab buru-buru sang puan interupsi, "Karena kamu sudah datang, sekarang kita bisa aktifkan koordinatnya."
Sani mengambil langkah mendekati Detik, kemudian sekeliling keduanya yang dibuat pekat menggelap, bersiap menampilkan pemandangan yang perempuan itu inginkan.
"Aku atur di hari itu. Di halte bus terakhir sebelum kita tiba di gedung asosiasi."
Seperti ucapnya, yang kini ada di hadapannya hanya jalanan kosong dan halte satu kosong tujuh yang catnya warna biru. Menariknya, kini Detik dan Sani sedang menyaksikan diri mereka sendiri yang sedang melarikan diri hari itu, asyik berbincang ini itu. Bahagia sekali.
"Ini menarik, aku jadi ada dua,"
Detik terkekeh sambil sedikit berlari menghampiri, kemudian duduk di atas bangku, di sebelah dirinya yang hari itu dengan memberi sedikit jarak. Tatapnya beralih pada Sani yang ragu antara ikut duduk atau tidak, mungkin kepalanya sedang dibuat sibuk menebak apa yang hendak Detik lakukan sekarang padanya.
Detik menepuk bangku kosong di sebelahnya, ditambah seulas senyum, semoga cukup untuk meyakinkan Sani untuk ikut duduk dengannya. Benar saja, lelaki itu turuti tanpa ucap apa-apa.
"Detik yang sedang bicara denganmu ini, dengan Detik yang sedang tersenyum itu jelas-jelas berbeda." Detik kini pilih membelakangi Sani, takut-takut suaranya jadi bergetar sebelum maksudnya sampai pada sang adam.