Irisan Keempatpuluhtiga
surat keenam
═════════════════
Pucuk surat keenam
Kutoreh dengan segala keteguhan hati untuk pergi
sebab ini pamungkas dari lembar-lembar pendahulunya.
Tik, sudah lelah membaca surat-suratku?
Kamu tidak baca semuanya sekaligus ‘kan?
Kalau kulihat-lihat lagi, ternyata tulisanku terlalu banyak, ya? Sebetulnya, ada banyak yang masih ingin kusampaikan padamu, tapi aku hanya punya semalam untuk menyelesaikan ke enam-enamnya—percaya tidak? Aku tulis ke enam-enamnya pada malam kepulangan kita dari perayaan Hari Putih.