××××
Suka sama yang seumuran?
Biasa.
Suka sama yang lebih tua?
Juga biasa.
Lalu suka sama siapa dong supaya nggak disebut biasa?
Dan jawabannya... suka sama adik kelas.
Ya memang benar, terlalu biasa juga namun, tidak untuk gadis berambut sebahu bernama lengkap Rinai Adistia yang suka banget sama adik kelasnya bahkan bisa dikatakan naksir berat sampai-sampai ia mengkhayal kalau bisa jadian terus diajak jalan-jalan hanya berdua ke pasar malam. Sungguh indah memang berhalusinasi tapi kenyataannya jauh, sejauh kaki melangkah menuju luar angkasa.
Ceritanya dimulai ketika Rinai pergi ke ruang guru karena dipanggil Bu Nira. Perlu digarisbawahi Rinai bukanlah murid nakal. Ia hanya dipanggil yang berakhir ditugaskan untuk memeriksa kertas ulangan para murid. Intinya Rinai adalah murid kesayangan Bu Nira di SMA 9 Belas. Seluruh murid mengetahuinya tetapi cuek saja soalnya Bu Nira agak menyeramkan jika mengajar namun entah muncul keberanian darimana seorang Rinai dapat meluluhkan hati seorang Bu Nira hingga keduanya dekat layaknya anak hilang bertemu orang tua kandung.
"Ini ada tiga puluh lembar jawaban yang harus diperiksa, nggak papa nanti kalau kamu telat masuk kelas biar ibu yang izinkan," ujar Bu Nira menyimpan lembar jawaban murid di samping Rinai.
"Iya Bu."
Tugasnya mudah, Rinai hanya perlu memeriksa jawaban pilihan ganda kemudian menuliskan berapa nilai di buku catatan murid sesuai perintah Bu Nira.
Setelah satu jam berkutat dengan lembaran jawaban layaknya guru pengajar. Ia bisa bernapas lega kemudian segera membereskan lembaran ke tempat semula lalu pergi ke kelas asalnya.
Rinai berjalan lurus untuk sampai di kelas lalu sebuah kejadian yang membuatnya sedikit tersentak yaitu melihat cowok ganteng melewatinya begitu saja bersama seorang temannya. Rinai blank seketika, rasanya seperti mimpi kemudian di bangunkan karena jam sudah pagi. Berhenti sejenak bahkan matanya tak diijinkan berkedip sedetikpun dan untung sekitarnya sedang sepi. Kalau tidak, bisa malu terus wajah Rinai akan dikemanakan nanti.
"Kok bisa pangeran kerajaan nyasar ke sekolah?" gumam Rinai bertanya-tanya meskipun sang pangeran tak membalas menatapnya.
Rinai melanjutkan perjalanan ke kelas dengan segudang pertanyaan tentang si pangeran sekolah. Kalau di lihat-lihat tidak mungkin cowok tadi seangkatan dengannya apalagi menjadi kakak kelasnya. Rinai yakin cowok itu adik kelas tapi... kelas berapa?
"Pangeran tunggu aku!" kata Rinai pelan senyum-senyum sendiri sambil terus melangkahkan kakinya menuju kelas.
***
Piket kelas adalah kegiatan bersih-bersih yang harus dilaksanakan setiap murid di kelas dan wajib hukumnya namun nyatanya itu tidak berlaku sekarang. Yang ada, Rinai harus mengangkat satu persatu bangku kemudian menyapu setelah itu baru bisa pulang.
Teman-teman yang piket hari ini sangat pemalas atau mungkin karena sudah jam pulang sehingga mereka tidak ada waktu untuk mengerjakan.