Berlari-lari kecil, mencari kelas yang sesuai tertera di selembar kertas yang ada di tangan. Setelah melewati kelas IPA, Bahasa, IPS 1, IPS 2, akhirnya kelas IPS 3 ditemukannya.
Bola matanya terarah menuju guru perempuan yang terdengar sedang mengabsen para murid, ia menarik napas panjang dan melangkahkan kaki ke pintu kelas.
Mengetuk pintu sebanyak tiga kali sambil sedikit merendahkan kepalanya kepada guru yang sedang duduk dan mempersilakannya masuk.
Ia lekas memberikan selembar kertas itu pada guru tersebut. Mulut guru sedikit bergerak membaca kertas.
"Murid baru." Ucap Guru. Guru beranjak dari bangkunya dan berdiri di dekat murid itu. Suara riuh di kelas terjadi.
Guru memukul mejanya dengan penggaris kayu panjang yang tersedia hingga tiga kali.
"Mohon perhatiannya!" Sekejap suasana kelas kembali hening.
"Hari ini, kita kedatangan murid baru. Ibu persilakan untuk memperkenalkan diri kepada teman-teman." Ibu Guru mempersilakan murid itu dengan tangannya.
"Terima kasih atas waktunya. Perkenalkan nama saya Elshinta Wijaya, teman-teman dan Ibu Guru bisa memanggil saya dengan Elshinta. Saya pindahan dari Jakarta." Elshinta berucap sambil tersenyum ramah.
"Hai! Elshinta. Namaku Beno, cowok paling tampan di kelas ini." Celetuk seorang siswa laki-laki dari ujung barisan bangku kelas sambil merapikan rambutnya yang kelimis.
Sontak sorak sekelas tertuju pada siswa laki-laki itu. "Huu!"
Lagi-lagi, Ibu Guru mengetuk-ngetuk mejanya dengan penggaris kayu. Kelas kembali hening.