Blurb
Je pikir hidupnya baik-baik saja. Lantaran terdoktrin bahwa hidup harus begini dan tidak boleh begitu, Je diam saja sekalipun isi kepalanya bertentangan dengan semua itu. Sekalipun ia tumbuh dan diperlakukan berbeda dengan Abang Jul, Juf, dan Uwi, saudara-saudarinya. Sekalipun ia ditusuk dari belakang oleh orang-orang yang ia percayai. Dari sahabat, cinta, bahkan ... keluarga.
Namun, Je kemudian sadar. Dia tidak baik-baik saja. Setiap lika-liku yang ia lalui telah membawanya ke arah yang berbeda dari apa yang ia ekspektasikan. Ketika akhirnya Je mulai membuka matanya dan menemukan bahwa sebetulnya tidak ada satu pun di dunia ini yang baik-baik saja, Je bertekad untuk meluruskan apa yang telah bengkok. Meski untuk itu, ia harus rela kesakitan seumur hidupnya.