Langkah Cinta

YanuarSandieWijaya
Chapter #36

Arti Dari Sebuah Kejadian

Begitu mudahnya semesta membercandai seorang manusia, ketika aku kira ia sudah menghilang dari hidupku, ia justru kembali.

Semesta yang memisahkan, ia juga yang mempertemukan kembali.

Sungguh sulit memahami semesta, sesulit memahami hati seorang manusia.

***

Aldi dan Amel masih menyusuri seisi kampus berusaha untuk menemukan Aya, sedangkan panitia yang lainnya sudah harus menjalankan acara lagi.

Aldi mengusap wajahnya frustasi, bingung harus mencari kemana lagi sementara sudah seisi kampus mereka telusuri, gedung yang tidak kecil itu tentu membuat keduanya merasa lelah, sehingga mereka harus mengistirahatkan kakiya sejenak.

"Aya kemana si lo? Gak biasanya kayak gini." Amel berseru gusar.

Tiba – tiba mereka mendengar sinyal alarm kebakaran yang nyaring berbunyi dari arah belakang kampus. Suara itu mengalihkan perhatian mereka.

Suara itu tentu mengundang kepanikan juga bagi para mahasiswa lainnya, lantas mereka menuju pusat suara itu. Suara derap kaki makin mengerubung menuju ke pusat suara itu, asap tebal mulai keluar dari gudang.

Aldi dan Amel sampai ke pusat kerumunan yang sudah ramai mengepung gudang belakang kampus, sebelum mendekat, mereka saling tatap, sama – sama memberikan pertanyaan apakah ini ada hubungannya dengan Aya yang menghilang?

Dengan cepat mereka menerobos memasuki kerumunan itu hingga sampai didepan pintu, pemuda itu lantas mencoba membuka pintu namun terkunci, ia mencoba membuka pintu itu dengan paksa, sambil berharap bahwa ini tidak ada hubungannya dengan kabar Aya yang menghilang.

Dika dan Satria pun sampai ikut menghampiri disekitar gudang itu, mereka membantu Aldi yang sedang susah payah untuk membuka pintu gudang yang terkunci.

Khawatir jika gudang dibiarkan terbakar, apinya akan menjalar ke semua gedung kampus, jadi mereka berpikir harus masuk kedalam dan memadamkan api.

***

Aya sepertinya sudah mencapai batasnya, ia terlalu banyak menghirup asap dari kebakaran yang ia ciptakan sendiri. Ia masih bersandar pada dinding sambil menutup mulut dan hidungnya dengan tangannya sendiri.

Sebelum melakukannya, tentu Aya sudah mengetahui bahwa alarm kebakaran disekitar kampus akan berbunyi, agar orang – orang mengetahui keberadaannya. Sekarang ia hanya tinggal menunggu seseorang menolongnya.

Suara ketukan pintu dari luar sudah terdengar, suara orang – orang yang mengerubung didepannya juga terdengar ditelinga Aya, ia ingin bangkit, tapi tidak bisa, tubuhnya seperti menolak keingingannya sendiri, ia hanya mampu menunggu.

Terdengar bahwa beberapa orang sedang berusaha untuk mendobrak pintu.

Brakk.

Pintu berhasil terbuka, Dika, Satria, Aldi dan Amel lantas masuk kedalam dan mendapati kobaran Api sudah hampir membakar semua isi gudang. Asap yang tebal membuat mereka terbatuk – batuk.

Mereka meminta bantuan pada orang – orang yang ada diluar untuk mengambil air bertujuan untuk memadamkan Api.

Amel menyebar pandangannya kesetiap sudut gudang, lalu tidak sengaja mendapati seorang gadis yang tampak duduk tersungkur bersandar pada dinding, karena khawatir ia pun menghampiri gadis itu.

"Ya ampun Aya!" Amel berseru heboh ketika mendapati Aya yang tersungkur lemas. Gadis itu lantas meminta tolong pada siapapun yang ada disana untuk menolong Aya terlebih dahulu.

"Aya." Seru khawatir Dika setelah melihat Aya sedang dalam kondisi hampir tidak sadarkan diri, sementara gadis itu menatap Dika dengan tatapan nanar. Kesadarannya sudah mengawang.

"Dimas." Suara lirih itu terdengar ditelinga Dika, tanpa pikir panjang lagi, Dika langsung mendekap Aya kemudian menggendongnya, berusaha membawanya keluar dari tempat itu.

Runtuhan kayu yang jatuh sempat menghantam kepala Dika yang melindungi Aya dari runtuhan kayu. Darah mengalir dari keningnya, namun ia tidak mempedulikannya, ia menerobos kobaran Api untuk keluar dari gudang itu, lantas membawa Aya ke klinik terdekat.

***

Gadis itu terkejut, tidak menyangka bahwa gudang itu justru malah akan terbakar dan mengundang kegelisahan orang – orang disekitar kampus, ia menggigiti kuku jarinya.

Lihat selengkapnya