Januari awal, 2012.
“Selamat datang di kelas ini. Selamat menjalani semester dua,” ucap Ozi meletakkan spidol dan menghapusnya cepat.
Dey tersenyum lebar bersama pipi chubby menghiasi wajahnya. Dia berdiri di daun pintu bertopi dan berdasi, rambut panjang legam diikat ekor kuda, dan sweater garis horizontal biru terang-gelap menyelimuti seragam putihnya.
“Datang pagi?”
“Iya, Di.”
Dey mendekati papan tulis. “Tadi gambar apa, Zi?”
“Pot bunga. Kayak gini gambarnya. Gambarku kayak anak kecil, kan?”
Dey mengangguk. “Terus kamu duduk di mana?”
Ozi menunjuk kursi yang satu-satunya tergeletak ransel. Dey bingung dan bertanya, “Bukannya berubah?”
“Bukannya tetap?” tanya Ozi balik.
“Kukira ganti karena semester dua.”
“Kita jadi teman semeja selama satu tahun, Di. Jangan bosan-bosan denganku, teman!”
Dey tertawa sampai matanya sipit. “Baiklah. Anda juga jangan pernah cari ribut, teman!”
Tak lama Marisa, Haris, Fery, Fandi datang bersamaan. Beberapa menit kemudian, kelas sudah ramai sebelum upacara bendera pertama di tahun 2012 dimulai.