Yang tiada akhir adalah jejak Anda, karena saya mencintai kata-kata.
Kata-kata Anda membikin siuman, kedua pipi ditampar pesona puisi Anda.
Anda dan kekuatan sajak, memberi pandangan sederhana tentang rasa.
Rasa tak berliku pas mendalam menusuk celah antara bayang-bayang dan nyata.