Cafe Cheongbaram

Zahra Sofia
Chapter #1

The Beginning of a Miracle

Matahari pagi menembus kabut tipis yang menyelimuti kota Seoul, memancarkan kilauan lembut yang membuat gemerlap gedung-gedung tinggi terasa lebih hangat. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota yang tak pernah tidur, tersembunyi sebuah permata yang hanya diketahui oleh mereka yang benar-benar membutuhkan keajaiban. Hari itu dimulai seperti hari-hari lainnya di Seoul. Orang-orang bergegas menuju kantor dan anak-anak bersiap untuk sekolah. Namun, di sebuah tempat berdiri sebuah cafe yang terlihat menarik. Papan nama di atas pintu kayu yang elegan bertuliskan Cafe Cheongbaram. 

Ryu Jung menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pintu cafe untuk pertama kalinya. Udara pagi yang segar dan aroma kopi yang baru diseduh menyambutnya dengan hangat. Ruangan itu dipenuhi dengan perabotan kayu yang dipilih dengan hati-hati, menciptakan suasana yang nyaman dan ramah. Di sudut ruangan terdapat piano tua yang seolah menunggu untuk dimainkan kembali “Apakah kita sudah siap?” tanya Jin Woo sambil tersenyum dan berjalan mendekati Ryu Jung. Wajahnya yang tampan tampak ceria, memancarkan semangat pagi.

Ryu Jung mengangguk “Ya, aku merasa ini adalah awal yang baru. Tempat ini akan menjadi rumah bagi banyak jiwa yang mencari kedamaian” ucap Ryu Jung. Di sudut lain, Min Ji menata bunga di atas meja dengan cermat “Aku yakin tempat ini akan membawa kebahagiaan bagi banyak orang” ujarnya dengan penuh harap. Tae Young menyusun buku-buku di rak, sementara Ji Eun menyapu lantai dengan senyuman lembut di wajahnya. Mereka semua adalah roh-roh baik yang mendapat kesempatan kedua, sama seperti Ryu Jung. Masing-masing dari mereka membawa kisah dan harapan yang ingin diwujudkan di cafe ini. 

30 menit kemudian, pintu Cafe Cheongbaram berderit perlahan, menyambut seorang perempuan yang tampak ragu-ragu untuk masuk. Dia berdiri di ambang pintu, matanya memandang berkeliling ruangan dengan penuh harapan. Ryu Jung yang berada di belakang meja bar, melihatnya dan tersenyum sambil menyabut “Selamat datang di Cafe Cheongbaram. Silahkan masuk” kata Ryu Jung dengan senyuman hangat. Perempuan itu melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya. “Terima kasih” ujarnya dengan suara pelan. “Nama saya Ha Da Eun. Apakah... apakah di sini tempat di mana harapan bisa menjadi nyata?”

Ryu Jung mengangguk “Ya, Cafe Cheongbaram adalah tempat di mana kami mencoba membantu orang menemukan kedamaian dan kebahagiaan. Apa yang bisa kami bantu untuk Anda?” Da Eun menarik napas dalam-dalam, matanya berkaca-kaca “Saya ingin bertemu dengan putri saya, namanya Ha Da Hee. Saya meninggal dalam kecelakaan mobil, tetapi Da Hee selamat. Saya hanya ingin memastikan dia baik-baik saja dan memberitahunya bahwa saya selalu ada di sampingnya”

Ryu Jung merasakan kesedihan yang mendalam. Dia mengangguk “Silahkan duduk, kami akan membantu anda sebisa mungkin” ucap Ryu Jung. Seo Jin Woo, yang berdiri di belakang meja bar, mendengar percakapan. Dia segera membuatkan minuman untuk Da Hee dengan senyum yang menenangkan. “Aku akan membuatkan minuman spesial untuk Da Hee-ssi” ujarnya sambil mulai menyiapkan bahan-bahan.

Sementara itu, Ryu Jung mempersilakan Da Eun duduk di meja dekat jendela. Min Ji dan Ji Eun mendekat “Terima kasih telah datang ke sini, Da Eun-ssi” kata Min Ji dengan lembut. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu Anda”. Ji Eun duduk di sebelah Da Eun, memegang tangannya dengan lembut. “Kami tahu betapa pentingnya pertemuan ini bagi Anda. Jangan khawatir, kami di sini untuk membantu” ucap Ji Eun.

Ryu Jung duduk di seberang Da Eun “Da Eun-ssi, bisakah Anda menceritakan sedikit lebih banyak tentang Da Hee? Bagaimana kami bisa membantu Anda bertemu dengannya? Tolong ceritakan kepada kami” tanya Ryu Jung. Da Eun tersenyum, air mata mengalir di pipinya “Da Hee adalah anak yang kuat dan penuh kasih. Dia selalu mendukungku dan kami sangat dekat. Setelah kecelakaan itu, aku merasa ada banyak hal yang belum sempat kuucapkan padanya” ucap Da Eun.

Ryu Jung mengangguk, dia merasakan berat beban yang dipikul Da Eun “Kami akan mencoba yang terbaik untuk membantu Anda menyampaikan pesan itu. Di Cafe Cheongbaram, keajaiban bisa terjadi” ucap Ryu Jung. Jin Woo datang dengan minuman di tangannya, menyerahkannya kepada Da Eun “Da Eun-ssi. Minumlah ini. Aku harap ini bisa membantu”. Da Eun mengambil minuman itu, menghirup aroma yang menenangkan “Terima kasih. Aku berharap bisa segera bertemu dengannya” ucap Da Eun.

Da Eun duduk dengan tenang di meja dekat jendela, ia menghirup minuman hangat yang diberikan oleh Jin Woo. Ji Eun tersenyum lembut kepada Da Eun. “Da Eun-ssi, bisakah Anda menceritakan lebih banyak tentang Da Hee? Seperti di mana dia bersekolah, hobinya, dan kegiatan tambahan yang dia lakukan?” tanya Ji Eun.

Da Eun mengangguk, ia mengusap air mata yang mulai mengalir “Da Hee bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Seohwa. Dia sangat pintar dan selalu mendapatkan nilai yang baik. Namun, sejak kecelakaan itu dia menjadi lebih tertutup dan jarang berbicara dengan orang lain” ucap Da Eun. “Apa hobi Da Hee?” tanya Min Ji. Da Hee sangat suka menggambar” jawab Da Eun dengan senyuman samar. “Dia bisa menghabiskan berjam-jam di kamarnya dengan pensil dan kertas dan menciptakan dunia imajinasinya sendiri. Dia juga suka bermain piano. Musik selalu bisa membuatnya merasa lebih baik” ucap Da Eun.

Ji Eun mengangguk, mencoba membayangkan gadis muda yang penuh bakat ini “Apakah dia memiliki kegiatan tambahan di luar sekolah?” tanya Ji Eun. "Ya, dia dulu ikut klub seni di sekolah dan juga mengambil les piano. Namun, setelah kecelakaan itu, dia tidak lagi mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Dia sering melamun dan tidak bisa fokus pada pelajarannya. Setiap malam, aku bisa merasakan betapa hancurnya hatinya. Dia sering menangis sampai tertidur” ucap Da Eun.

Ryu Jung yang mendengarkan dengan seksama, merasakan simpati yang mendalam untuk Da Eun "Da Eun-ssi, kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu Da Hee. Kami ingin dia tahu bahwa Anda selalu ada di sampingnya, mendukungnya dan mencintainya” ucap Ryu Jung. Da Eun tersenyum “Terima kasih. Aku hanya ingin dia tahu bahwa aku selalu mencintainya dan ingin yang terbaik untuknya. Aku berharap dia bisa kembali menemukan kebahagiaannya walaupun aku sudah tidak ada disini” ucap Da Eun. Ji Eun memegang tangan Da Eun dengan lembut “Kami akan memastikan pesan Anda sampai padanya. Di Cafe Cheongbaram, kami percaya bahwa cinta dan harapan bisa menciptakan keajaiban” ucap Ji Eun. Da Eun mengangguk dan merasa sedikit lebih tenang.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari arah tangga yang menuju lantai atas. Jae Sung, dengan wajah yang tampan namun sedikit serius turun dari lantai atas. Pakaian serba hitamnya dan aura misteriusnya memberikan kesan bahwa dia bukan orang biasa. Ryu Jung dan yang lainnya menoleh, sudah terbiasa dengan kehadirannya yang kadang-kadang tiba-tiba. Jae Sung berjalan mendekati meja tempat Da Eun duduk, dan semua orang bisa merasakan perubahan suasana. Dia menatap Da Eun dengan tatapan yang penuh makna, lalu berkata “Da Eun-ssi, setelah urusanmu di dunia ini selesai, aku yang akan mengantarmu ke alam baka” ucap Jae Sung. 

Da Eun terdiam sejenak, menatap Jae Sung dengan campuran perasaan antara takut dan pasrah “Jadi, setelah aku bertemu dengan Da Hee... aku harus pergi?” tanya Da Eun. Jae Sung mengangguk perlahan “Ya, itulah takdir setiap roh yang telah menyelesaikan urusannya di dunia ini. Aku ada di sini untuk memastikan perjalananmu ke alam baka berjalan lancar dan damai” ucap Jae Sung.

Ryu Jung menatap Jae Sung dengan sedikit kekhawatiran “Jae Sung-ssi, bisakah kau memberikan sedikit waktu lagi untuk Da Eun? Dia butuh menyampaikan pesan penting kepada putrinya” tanya Ryu Jung. Jae Sung menatap Ryu Jung dengan tatapan datar, lalu menghela napas. "Aku bukan monster, Ryu Jung. Aku mengerti pentingnya pertemuan ini. Aku akan memberi waktu yang cukup untuknya” ucap Jae Sung. 

Min Ji dan Ji Eun saling bertukar pandang, mereka merasakan ketegangan yang mulai mereda. Min Ji menepuk pundak Da Eun dengan lembut “Jangan khawatir, Da Eun-ssi. Kami semua ada di sini untuk membantu” ucap Min Ji. Ji Eun menambahkan “Dan Jae Sung akan memastikan perjalananmu ke alam baka penuh kedamaian” ucap Ji Eun. Da Eun tersenyum dan merasa lega “Terima kasih banyak. Aku merasa lebih tenang sekarang” ucap Da Eun. Jae Sung mengangguk singkat sebelum berbalik dan berjalan menuju sudut ruangan, dia memberikan ruang kepada Da Eun untuk berbicara lebih banyak tentang Da Hee.  

Lihat selengkapnya