CAHAYA

Sashio02
Chapter #3

Dua

Di sinilah kami sekarang berada. Rumah Sakit. Setelah Bapak dan Mbak Asya selesai berkemas, kami dengan dibantu Om Indra segera membawa Ibu kesini. Ibu masih belum juga sadar, dan beberapa peralatan medis sudah terpasang di tubuhnya. Dokter juga sudah melakukan tindakan, dan sekarang tak ada lagi yang bisa kami lakukan selain menunggu.

"Kamu nggak pulang dulu Gung? " tanya Mbak Asya sambil menyodorkan kopi yng di belinya di kantin Rumah Sakit. Kopi. Jujur aku bukan peminum kopi tapi untuk saat ini aku rasa kopi cukup baik untuk menguragi rasa cemas.

"Aku nunggu Ibu sadar dulu Mbak? Nggak tenang ninggalin Ibu dengan kondisi yang seperti ini." ujarku sambil menyesap cairan kopi berwarna coklat itu. Manis walaupun ada rasa pahit setelahnya.

"Tapi disini masih ada Bapak dan Mbak Gung, sebaiknya kamu pulang mandi nanti baru kesini lagi. Lagian kamu apa sudah mengabari orang rumah? tannyanya lagi. Dan aku hanya bisa mengelengkan kepalaku.

"Habiskan kopimu dan terus pulang. Kalau ada apa-apa nanti Mbak pasti kabari kamu. Tidak berusaha membantah kakakku, segera ku habiskan kopi yang masih separuh itu.

Setelah Sholat Ashar dan melihat kondisi Ibu aku pamit pulang ke Bapak dan Mbak Asya. Matahari mulai tergelincir dari tempatnya ketika mobilku meninggalkan parkiran Rumah Sakit. Hari yang cukup melelahkan dan menguras tenaga.

Adzan Magrib berkumandang saat mobilku memasuki halaman rumah.

"Baru pulang Mas? Ada rapat kok sampai Magrib?" Perempuan berambut sebahu yang baru saja menyalamiku itu mulai melontarkan pertanyaannya.

"Aku dari rumah sakit Rin. Ibu di rawat."

"Ya Allah, , " raut terkejut dan tak yakin menghiasai wajahnya.

"Ibu sakit apa mas?"

"Stroke." Jawabku yang diikuti wajah pias nya. Ku taruh tubuhku di sofa ruang tamu, seraya melepas sepatu dan kaos kaki.

"Kenapa mas nggak ngabari aku?"

"Aku sendiri juga kaget Rin pas Bapak telepon ngabarin kalau Ibu tiba-tiba pingsan. Jadi maaf aku gak kepikiran buat hubungi kamu." Jelasku.

Lihat selengkapnya