Tak... tak... tak...
Suara langkah kaki memecah keheningan di sebuah rumah yang sunyi. Seorang wanita berjalan dengan langkah berat menuju pintu kamar rumahnya. Dia terlihat sangat gugup. Tangannya bergetar, entah mengapa hatinya seolah merasakan ada sesuatu yang terjadi di kamar itu. Dengan ragu-ragu, dia berusaha membuka pintu kamar yang terkunci rapat dengan menggunakan sebuah kunci di tangannya.
Saat pintu itu sedikit terbuka, dia mulai mendengar suara pria yang tak asing di telinganya. Dia mendekatkan telinganya ke pintu untuk memastikan apa yang sedang terjadi. Ternyata bukan hanya suara pria itu yang ada di dalam kamar, dia juga mendengar suara seorang perempuan yang terkesan sangat menggoda.
Hatinya merasa sakit. Dia menutup mata, mencoba menahan butir-butir airmatanya, Namun usahanya sia-sia. Air mata itu tetap jatuh membasahi pipinya yang putih. Semakin lama suara kedua insan itu terdengar semakin menjijikkan membuat dia tak mampu lagi menahan diri.
Braaakkk.....
Wanita itu menghempaskan pintu kamar dengan sangat kuat. Seketika membuat penghuni kamar terkejut, dan lebih terkejut lagi ketika melihat siapa yang sedang berdiri di sana.
"Sa... Sayang..." ucap pria itu dengan gugup. Wanita itu hanya menatapnya dengan tatapan membunuh. Tak ada kata apapun terucap dari bibir wanita itu. Hatinya benar-benar tercabik ketika melihat orang yang sangat dia cintai kini tengah memadu kasih dengan perempuan lain di tempat tidurnya.
Pria itu mencoba bangkit dari tempat tidur, tak lupa melilitkan sebuah selimut di tubuhnya lalu berjalan tertatih menuju ke arah wanita yang sedang menatapnya dengan sangat murka tesebut. "Ini tak seperti yang kau fikirkan sayang. Aku bisa menjelaskan semua." Pria itu berusaha memegang tangan wanita yang tak lain adalah istrinya.
"Menjelaskan? Kau ingin menjelaskan apa? Ayo katakan? Menurutmu apa yang ada difikiranku ketika melihat suamiku berada di kamarku bersama wanita lain tanpa menggunakan sehelai benangpun di tubuhnya. Apa yang aku fikirkan? Apakah aku harus berfikir kalian hanya sedang syuting sebuah film?" ucap wanita itu dengan lantang.
Pria itu terdiam. Dia tak mampu lagi membuka suaranya. Bagaimana mungkin dia mampu memberi alasan ketika keadaan benar-benar menjelaskan apa yang sedang mereka lakukan sekarang. Wanita itu kini mengalihkan pandangannya ke sosok perempuan yang masih berada di atas ranjang.