Cahaya Dari Bellapunranga

Andi Sukma Asar
Chapter #10

BAB 10. ANELON

Bab 10. ANELON 

Pemilihan wakil ketua OSIS berlangsung seru waktu itu. Setelah Tiara dilantik menjadi ketua OSIS, ia langsung menunjuk Anelon sebagai salah satu wakil ketua. Siapa yang mencalonkannya? Aku, Cahaya! Dan Tiara percaya kepadaku.

Tidak cukup seminggu memegang jabatan penting, Anelon tiba-tiba ganti kulit. Apa pasal?

Aku mengusulkan Anelon kepada Tiara waktu itu.

"Tiara, kalau ada pemilihan anggota OSIS, aku sangat setuju kalau Anelon masuk anggota, kalau perlu boleh wakil ketua," ucapku membuat Tiara menoleh heran.

"Jangan heran begitu, Ra. Lihat saja nanti," lanjutku.

"Karena namanya diabadikan pada jembatan itu?" Tiara tidak dapat menahan tawanya.

Aku menggeleng.

"Alasan kamu, Cahaya?"

"Kamu cobalah perhatikan keseharian si Anelon itu. Walaupun sungguh kocak dan kadang suka mengganggu, tetapi perhatiannya besar. Kepada sekolah dan kepada teman-teman yang membutuhkan pertolongan," kataku serius.

"Kamu tidak percaya, Ra?"

Tiara tersenyum. "Aku percaya. Hanya kadang aku ingin tertawa bila mengingat Anelon."

"Iya, Anelon memang kocak, kadang menjengkelkan juga. Tapi, aku rasa, semua siswa sudah mengenalnya. Namanya cukup familiar. Ya kan?"

Tiara mengangguk lagi. Kali ini beberap kali.

"Lalu hubungannya dengan anggota OSIS?" Tiara masih tertawa.

"Secara emosional, jika Anelon sudah melaksanakan program organisasi nantinya, ia akan mudah mendapat dukungan setiap programnya. Sehingga program OSIS bisa terlaksana dengan baik. Anelon itu pintar lho. Iya kan?"

Tiara seperti mengagumiku kali ini. Ia menatapku. "Sebegitu percayanya kamu kepada Anelon si muka klimis itu, Cahaya?"

Aku mengangguk pasti. Tiara malah tertawa.

Aku mengira justru Tiara yang kerasukan, tertawa melulu.

"Baiklah, aku percaya. Maaf Cahaya, tadi aku tidak bisa menahan tawaku."

Anelon yang selama ini dikenal sebagai pribadi yang ramai, suka membuat lelucon kadang ngawur, paling rajin membuat net dari tali rafiah dan paling sering duduk di jembatan gantung. 

Karena ia suka melucu dan sukses membuat tertawa siapa pun yang mendengarnya, sehingga membayangkan saja wajahnya kadang bikin tertawa, seperti membayangkan seorang pelawak yang ada di TV.

Namun, kalau para siswa mengenal Anelon dengan keluwesan dan leluconnya, maka aku mengenalnya dari sudut pandang lain. Apa itu?

Aku sangat mengenal model rambutnya yang kriting, mengelilingi wajahnya yang bulat dan sedikit klimis. Waja Anelon klimis? Bagaimana tidak klimis, saban malam menjelang tidur, ia memakai masker bedak dingin. Kata Aris, bedak dingin Anelon banyak, ada sebotol air mineral.

Selain itu, Anelon suka ingin tahu saja urusan orang. Tubuhnya yang tinggi, langsing cenderung kurus membuat cara berjalannya cepat, seperti dikejar, bahkan seperti kutu loncat. Sebentar di sana, sebentar di sini.

Ada cerita Aris seperti ini. Dua hari setelah dilantik, Anelon segera menceburkan dirinya ke sungai kecil di bawah. Walaupun airnya hanya setinggi mata kaki, namun Anelon tetap membasahi seluruh tubuhnya dengan duduk berselonjor kaki, kemudian menimba-nimba air dengan tangannya. Anelon baru berhenti setelah seluruh tubuh dan pakaiannya basah kuyup.

Dalam angannya, Anelon akan menjadi wakil ketua OSIS yang sukses menjalankan kewajiban dan fungsinya dengan baik.

Di sungai itu pula, Anelon mencatat program yang rencananya nanti akan diusulkan pada rapat OSIS. Wah Anelon bersemangat sekali.

*

Sore itu, Anelon keluar dari kelas paling ujung dengan wajah sumringah. Semua usulannya diterima baik oleh rapat OSIS. Apa saja usulan Anelon? Mari kita lihat.

  1. Setiap sore, lapangan olah raga mesti difungsikan. Kegiatan olah raga apa pun. Boleh bergiliran setiap kelas. Namun yang paling aktif secara personal akan mendapat apresiasi dari OSIS berupa bingkisan sederhana yang akan menjadi penyemangat berolah raga meskipun sarana masih sangat minim.

Lihat selengkapnya