Cahaya Dari Bellapunranga

Andi Sukma Asar
Chapter #29

BAB 29. SEBUAH KEMENANGAN


BAB 29. SEBUAH KEMENANGAN

Rajin mengikuti kompetisi on line membuat deretan penghargaan on line aku semakin bertambah.

Tetapi, ibu juga tiada henti-hentinya memperingatkan agar aku tetap membatasi akses ku dengan laptop.

Di rumah, aku menjadi bebas berbuat apa saja, bebas berkarya apa saja. Setelah vlog aku setor, aku mencoba mendalami dunia literasi, belajar membuat cerpen. Dari browsing di internet, aku berhasil menjadi anggota pada sebuah komunitas literasi berbasis on line tentunya. Hebatnya, di komunitas itu ada program rutin yang sudah menjadi jadwal setiap tiga bulan. Komunitas itu bekerja sama dengan beberapa sastrawan senior Indonesia untuk berbagi ilmu kepada anggota komunitas dengan bayaran yang terjangkau. Untuk sementara, aku menyimpan kamera dan tripodku. Ah, aku tertawa sendiri.

Tiga bulan belakangan, aku rajin berinteraksi sesama anggota di komunitas itu. Dan pada minggu ke tiga, aku mendaftar masuk sebuah ruang belajar yang dimentori oleh seorang cerpenis senior. Duh, senangnya. Ibu dan Kak Zainal sampai geleng-geleng kepala waktu aku meminta mereka membaca tulisanku.

"Skenario film itu berasal dari cerita, boleh cerpen yang dikembangkan atau diadaptasi dari novel lho, Putri," kata Kak Zainal.

Aku senang mendapat dukungan Kak Zainal. Mataku berkedip-kedip seperti kunang-kunang.

"Jadi tidak ada salahnya pintar membuat cerpen atau novel. Asal pelajaran jangan dilupa, ujian akhir tidak lama lagi kan?" Kak Zainal menaikkan kedua jempolnya lalu meninggalkan aku yang masih melongo di depan laptop.

Aku terus mempelajari tehnik membuat cerpen yang diajarkan mentor. Bagaimana mendapatkan ide kemudian bisa dikembangkan. Bagaimana membuat dan memilih judul, membuat premis, out line, sinopsis dan lain sebagainya.

"Ah, sungguh mengasyikkan juga bisa belajar membuat cerpen."

Lihat selengkapnya