CAHAYA DI BALIK BAYANG

Lewi Satriani
Chapter #15

Bab 15: Tersangka Nomor Dua

 Hari berikutnya Adrian sudah berada di tempat lain, kali ini dia berada di sisi timur Jakarta, di sebuah kawasan apartemen yang lebih mewah dari apartemen tempat Adrian tinggal. Polisi mengetahui alamat ini sebagai tempat dimana tersangka kedua, Rizky, tinggali seorang diri saat ini.

Adrian sedang mempersiapkan diri dengan memasang microphone tersembunyi, yang dibantu salah satu awak tim polisi, ketika Letnan Bondan memberi informasi terbaru dari penyelidikan pihak berwajib, “Kali ini anda harus lebih hati-hati karena saya pikir orang ini terduga kuat. Profilenya lebih cocok dari Dirga yang kemarin.”

“Bagaimana anda pikir begitu?”

“Kami sudah menyelidiki soal tas bermerek LG itu. Untungnya tas-tas bermerek selalu menggunakan sertifikat garansi dengan mencatat nama pembeli sebagai prosedur. Oleh karena itu kami bisa mendapat daftar konsumen dari sebuah toko di Mal Taman Anggrek, ternyata tas model itu pernah dibeli seseorang bernama Yadi Budianto sekitar tiga tahun lalu.”

Adrian mengerutkan kening karena merasa tidak pernah mendengar nama itu, “Saya tidak kenal, siapa orang itu? Apakah dia ada hubungan dengan Rizky?”

“Dia sepupu Rizky.”

“Berarti bisa jadi Rizky pelakunya?” Adrian terbelalak. Ini informasi terbaru yang sangat berharga tentunya. Berarti yang disebutkan sang pelukis Wahyu Cokro soal tas, yang menjadi saksi mata penembakan di taman, itu benar. Tas bermerek itu bisa menjadi kunci penentu menemukan orang yang menembaknya.

“Dan bisa jadi dia sangat berbahaya,” komentar Letnan Bondan. “Apa anda yakin mau melanjutkan ini? Kalau anda ragu, sebaiknya jangan!”

Namun Adrian menggeleng cepat. Tidak ada keraguan sama sekali dalam hatiinya, itu karena dia ingin mengakhiri persoalan ini secepat-cepatnya, dia harus menangkap si penembak dengan segera, “Tidak apa-apa. Saya yakin saya akan baik-baik saja.”

“Baiklah, saya dan tim tetap akan memback-up anda.”

Terpikirkan soal kemarin Adrian lalu menanyakan apa yang mengganjal di hatinya, “Bagaimana cara pancingan saya kemarin? Saya pikir saya tidak terlalu buruk walaupun ada pertanyaan yang saya pikir tidak perlu saya tanyakan di saat-saat terakhir.”

“Saya sarankan hari ini sebaiknya anda mengajukan pertanyaan yang lebih hati-hati…” saran Letnan Bondan.

Adrian baru saja hendak melangkah menuju apartemen Rizky ketika Letnan Bondan menegurnya, dia menoleh, “Ingat janjimu. Kalau nanti Rizky tidak terbukti bersalah seperti Dirga, kamu akan berhenti dan menyerahkan kepada kami…” dan Adrian hanya memberikan senyum disertai anggukan.

Lihat selengkapnya