CAHAYA DI BALIK BAYANG

Lewi Satriani
Chapter #16

Bab 16: Tuhan Tolong Aku!!!

“Jadi karena itu kamu mencoba menembakku?” Adrian lantas membuka pembicaraan kembali, setelah keheningan beberapa saat lalu.

Kali ini ketegangan di mata Rizky memudar. Emosinya terasa berangsur-angsur surut, “Itu alasanku, kalau benar aku yang menembakmu.”

“Bagaimana aku percaya kalau bukan kamu yang menembakku, setelah semua alasan yang kamu utarakan tadi?” Adrian kembali mencoba memancing.

“Sebelum aku menjawab pertanyaan bodoh itu, coba kamu pikir buat apa aku melakukannya sendiri kalau aku bisa membayar orang untuk itu? Selama hidup aku belum pernah pegang senjata, tidak pernah terlibat kekerasan, aku mengerjakan segala hal dengan ini…” Rizky mengetuk-ngetukkan telunjuk ke keningnya. “Dan bagaimana aku bisa tahu kamu sedang berada di taman itu, hari itu…kalau aku tidak tahu persis aktivitas apa yang kamu lakukan sehari-hari?”

Adrian berpikir sebentar sebelum menjawab, “Kamu benar, kamu bisa membayar orang untuk itu. Kamu memang tidak pernah terlibat kontak fisik langsung ketika kita bersitegang karena kamu memakai semua orang di sekelilingku buat menekanku. Dan ya, kamu memang tidak akan tahu bagaimana aku bisa ke taman itu karena kita tidak pernah berhubungan dalam keseharian.”

“Itulah,” Rizky mengangguk. “Dan karena kamu kelihatannya sudah bisa berpikir jernih aku bisa memberitahumu dimana aku ketika penembakan itu terjadi.”

“Memangnya kamu di mana saat itu?” Adrian bertanya seperti membeo.

“Lagi kerja pastinya. Kamu boleh datangi teman-temanku nanti di kantorku untuk memastikan bahwa aku memang ada di sana. Tapi aku memang benar-benar lagi kerja sebagai cleaning service di Kementerian Keuangan.”

Adrian berdecak kagum, “Luar biasa mereka mau menerimamu dengan catatan dirimu pernah jadi narapidana, berarti mereka terbuka untuk memberi kesempatan kedua.”

“Aku hanya beruntung. Itu saja,” Rizky berseloroh. “Namun andaikan Kementerian mana pun di Indonesia ini tidak mau memberi kesempatan kedua kepada pesakitan sepertiku, yang membawaku kerja di sana adalah perusahaan cleaning service yang jadi rekanan, bukannya Kementerian itu sendiri.”

“Oh, begitu…” Adrian mengangguk-angguk paham. “Kalau kamu sampai bekerja dengan profesi itu berarti tidak benar ya gossip yang bilang kalau ada uang korupsi yang masih kamu sembunyikan…bahwa kamu masih punya uang banyak di luar negeri meskipun pengadilan sudah membekukan semua rekening bankmu?”

Rizky tertawa serak, “Mana mungkin aku punya uang di luar negeri? Yang benar saja. Semua uangku ya yang diambil itu.”

“Memang sih! Kalau begitu boleh aku bertanya satu hal lagi. Aku dapat informasi tentang tas yang dibawa oleh si pelaku penembakan. Tas coklat tua dengan ukiran emas di sisi kiri-kanannya dengan merek LG di bagian depan. Kamu tahu sesuatu tentang tas itu?”

Lihat selengkapnya