CAHAYA DI BALIK BAYANG

Lewi Satriani
Chapter #26

Bab 26 : Serangan Serigala Abu-abu

Duduk di meja di ruang tengah apartemannya, Adrian memandangi laptop, mencari informasi dan berita tentang tokoh yang disebut Sofia sebagai seseorang yang mirip dengannya…memangnya apa yang dialami sang tokoh hingga Sofia begitu bersemangat usai mendengar ceritanya?

Di akhir sessi konsultasi, Sofia bahkan menegaskan sekali lagi, mengingatkannya untuk pergi bersama ke misa akbar. Adrian memberi respon, “Sepertinya aku mendapat slot khusus untuk pers. Aku yakin kamu tidak bisa ikut ke tempat dimana aku bisa masuk, tapi aku janji akan mencarimu begitu sampai di sana.”

Adrian tidak tahu apakah ini bisa menjadi materi menarik untuk tulisannya tentang kunjungan Paus Fransiskus tapi bila tidak pun setidaknya dia bisa memuaskan rasa penasarannya, mengetehui kenapa Sofia begitu bersemangat setelah mendengar ceritanya di apartemen Rizky…

Gadis itu juga memintanya untuk menulis cerita itu lagi dan mengirimkannya kepadanya untuk dibacanya. Bukan hal yang sulit, cerita itu masih ada di file laptopnya dan Adrian tinggal mengirim ulang naskah asli yang belum diedit dengan sembarangan oleh Mulyadi.

Benar seperti yang dikatakan gadis itu, Paus Yohanes Paulus II memang pernah berkunjung ke Indonesia, tepatnya tahun 1989. Itu sudah lama sekali, tiga puluh lima tahun lalu. Rezim pemerintahan Indonesia sudah berganti hingga Presiden ke tujuh. Pantas saja umat Katolik, kecuali dirinya yang tidak mengerti apa-apa, begitu antusias mendengar kabar kehadiran Paus Fransiskus di awal September nanti. 

Beberapa hal menarik tentangnya, lahir di Polandia dengan nama Karol Jozef Wojtyła dan mengalami kekejaman Nazi Jerman yang memporak-porandakan Negara kelahirannya, dia berhasil selamat dari kaki-tangan Hitler yang menindas gereja Katolik. Pada 16 Oktober 1978, Karol Wojtyła terpilih sebagai Paus Yohanes Paulus II. Ia adalah Paus pertama yang berasal dari Polandia dan non-Italia dalam lebih dari 450 tahun.

Selama menjabat sebagai Paus, dia memberikan dukungan moral kepada gerakan "Solidaritas" di Polandia yang membantu mengakhiri pemerintahan komunis di negara tersebut dan berkontribusi pada jatuhnya Tirai Besi serta paham komunis di berbagai Negara Eropa Timur. Di akhir hayatnya Paus Yohanes Paulus II dinyatakan sebagai Santo, karena meninggalkan warisan yang kuat dalam memperjuangkan hak asasi manusia, perdamaian, dan dialog antaragama, serta menjadi simbol rekonsiliasi dan pengampunan di seluruh dunia.

Lihat selengkapnya