CAHAYA DI BALIK BAYANG

Lewi Satriani
Chapter #31

Bab 31 : Misa Requiem

Adrian menundukkan kepala, air mata menggenang di matanya. Dia tahu bahwa jalan di depannya tidak akan mudah, tetapi dia juga tahu bahwa dia tidak berjalan sendirian, “Aku tidak tahu…aku tidak tahu apakah aku mampu melakukannya…”

"Maafkan Rizky, bukan untuk dirinya, tapi untuk dirimu sendiri. Lepaskan Clara, bukan karena dia tidak berarti, tapi karena kamu tidak bisa menahan seseorang yang tidak ingin tinggal. Pengampunan adalah proses yang panjang, dan kamu mungkin tidak akan merasakannya seketika. Namun, percayalah, dengan setiap langkah menuju pengampunan, kamu akan menemukan kedamaian yang kamu cari."

Adrian makin terisak, “Akan kucoba…”

"Ingatlah, Adrian, pengampunan adalah hadiah terbesar yang bisa kamu berikan pada dirimu sendiri. Dan kalau kamu merasa lelah untuk memaafkan, ingat dan baca berulang-ulang Kolose 3:13.”

“Kolose 3 :13…akan kuingat itu,” Adrian berkata lirih. “Satu pertanyaan lagi, Bapa Suci…bila anda tidak keberatan.”

Paus Yohanes Paulus II menghela nafas, “Memang selalu begitu kalau orang datang kemari. Mereka tidak pernah puas dengan satu pertanyaan.”

Adrian tidak mengindahkan hal itu dan langsung bertanya, “Apakah Tuhan itu benar ada? Kenapa dia membiarkan aku tidak percaya padanya selama ini?”

Lelaki tua itu menggeleng, “Apakah teriakan pertolonganmu sewaktu mau ditembak di apartemen itu menunjukkan Tuhan tidak mendengar mereka yang berteriak padaNya? Apakah dirimu yang dibawa ke tempat ini untuk bicara denganku bukan bukti bahwa Dia peduli padamu?”

“Tuhanku…aku memang bodoh…” gumam Adrian dengan hati pedih. “Ampuni aku Tuhan.”

Sang Santo tersenyum kemudian mengulurkan tangan untuk memegang dahi Adrian. “Sekarang pergilah dalam damai. Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus menyertaimu dalam setiap langkah yang kamu ambil."

Ada rasa hangat memenuhi seluruh tubuh Adrian ketika lelaki tua itu menaruh tangan di keningnya dan tahu-tahu dirinya mencelat menjauhi sang Santo dalam kilapan cahaya pelangi yang makin membesar dan memudar perlahan…

Lihat selengkapnya