Hari itu dimulai seperti biasa dengan Livie mengunjungi pasar. Meskipun wajahnya menyimpan kepenatan, dia berusaha menunjukkan senyuman terbaiknya kepada setiap pelanggan. Dengan penuh perhatian, dia melayani para pembeli sambil menyimpan ketegangan dari rumah yang membebani pikirannya.
Saat Livie mempersiapkan barang-barang dagangannya, Alina dan Jarek, sepupu-sepupunya yang sering kali memperlakukannya dengan buruk, muncul di pasar. Alina, dengan gaya flamboyannya, dan Jarek, dengan sikapnya yang sembrono, tampak sengaja mendekat ke stan Livie.
“Ah, Livie, lihat betapa riangnya kau pagi ini,” kata Alina dengan nada sinis. “Apakah kau sedang merencanakan sesuatu yang istimewa?”
Livie hanya tersenyum, berusaha mengabaikan komentar tajam itu. “Hanya menjalani hari seperti biasanya.”
Namun, Jarek tidak mau kalah. “Kau tahu, Livie, kita semua mendengar tentang bagaimana kau sering berkeliling dengan Desmond. Apakah ada yang perlu kami ketahui?”