Malam setelah percakapan dengan Lord Adrian, Livie merasa semangatnya kembali mengalir. Dia berharap dengan tulus bahwa langkah-langkah yang akan diambilnya bisa membawa perubahan positif dalam hidupnya. Dengan tekad baru, Livie memulai hari dengan perasaan ringan dan penuh harapan.
Pagi itu, Livie memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu dengan Bibi Elara tentang rencananya. Dia ingin memastikan bahwa bibi mendukungnya sebelum melangkah lebih jauh dengan rencana untuk berbicara dengan sepupu-sepupunya. Setelah selesai bekerja di pasar, Livie pulang dan menemukan Bibi Elara sedang duduk di ruang tamu, menunggu kedatangannya.
“Bibi, apakah kita bisa bicara sebentar?” Livie bertanya lembut, mencoba untuk tidak menambah ketegangan.
Bibi Elara mengangguk dan mengundang Livie duduk di sebelahnya. “Tentu, Livie. Apa yang ingin kamu bicarakan?”
Livie mengambil napas dalam-dalam dan mulai menjelaskan tentang percakapannya dengan Lord Adrian dan saran yang diberikan kepadanya. “Tuan Adrian menawarkan beberapa ide tentang bagaimana saya bisa mendekati masalah ini. Saya ingin meminta izin dan dukunganmu sebelum saya melanjutkan rencana ini.”