CAHAYA DI TANAH TEBU

RIRIN ERATAURINA
Chapter #11

Nikmati Prosesnya

Hari-hari berlalu, dan meskipun persahabatan mereka semakin kuat, Aisyah mulai merasakan beban yang berat di pundaknya. Saat duduk sendirian di halaman pesantren, dia sering merenung. Di sekelilingnya, teman-teman tampak asyik bercanda dan belajar, tetapi hatinya dipenuhi keraguan.

“Puput, aku kadang merasa bingung, apa aku benar-benar ingin di sini?” Aisyah mengeluarkan perasaannya pada suatu sore.

“Kenapa kamu merasa begitu?” Puput bertanya, memperhatikan wajah Aisyah yang gelisah.

“Aku merasa banyak harapan yang dipikul, dan kadang aku merasa tidak mampu memenuhi semua itu,” ungkap Aisyah dengan suara pelan, matanya menatap jauh ke depan.

Puput menghela napas. “Semua orang pasti merasakannya, Aisyah. Tapi ingat, kita di sini untuk belajar dan tumbuh. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri.”

Aisyah mengangguk, tapi perasaan tertekan itu masih mengganggu pikirannya. Ketika Ustadzah bertanya tentang hafalan di kelas, dia merasakan perbandingan yang menyakitkan antara dirinya dan teman-teman yang lain.

“Aku sudah hafal sekitar 20 hadist!” Laily berkata dengan percaya diri, senyum lebar menghiasi wajahnya. Aisyah hanya bisa menunduk, merasa seperti ikan kecil di lautan luas.

“Um… aku masih 10 hadist hahaha,” jawab Aisyah dengan ragu, hatinya bergetar mendengar tawa kecil dari beberapa teman.

Lihat selengkapnya