Teman-teman lainnya disini sudah ada yang mondok semenjak SMP MTs, bahkan ada juga yang sudah mondok dari SD MI, dibandingkan dengan Aisyah yang dulu tidak pernah mondok, hanya lulusan SMP bernuansa Islami saja, maka Aisyah memang pantas untuk dimasukkan ke kelompok I’dad atau kelompok dasar. Sehingga tidak salah jika saat Aisyah mengaji, madrasah Diniyah Aisyah mendapatkan pembelajaran tentang Nahwu, Tauhid, Akhlak, Shorof dan Fiqih yang masih sangat dasar, bahkan Aisyah mendapatkan pelajaran tambahan karena Aisyah masih dinilai tidak bisa memaknai kitab gundul. “Ya memang Aisyah tidak bisa, jangankan memaknai kitab gundul, melihat kitab gundul atau kitab berambut yang belum di gundul aja Aisyah tidak pernah” itu fikiran terkonyolku saat Aisyah masih polos-polosnya dulu. Lucu.
Bersyukurnya, Aisyah mampu meloncat kelas, kini Aisyah bukan lagi termasuk kelompok ngaji belum lancar.
“Aisyah kini telah masuk menjadi kelompok wustho, itu adalah kebanggaan bagiku, meskipun tidak ada yang bisa dibanggakan sih, karena wustho bukanlah kelas Ulla atau kelas tinggi kumpulan orang-orang yang sudah mahir mengaji kitabnya, tapi setidaknya Aisyah sudah sangat bahagia karena sudah bukan lagi termasuk kelas i’dad, yah lumayan lah, di tengah-tengah, tidak diatas, tidak juga terlalu dibawah”. Fikirku.
Lalu untuk jadwal kegiatan ba’da maghrib di pondok, Aisyah mendapatkan himbauan sebagaimana seluruh santri diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan kecuali bagi kelompok ngaji yang belum lancar dan tahfidz. Pada hari jumat, kegiatan ba’da maghrib adalah BBQ (Bimbingan baca qur'an), pertama kali yang Aisyah pikirkan,
“Aisyah ini kan sudah bisa baca al-qur’an, kenapa masih perlu dibimbing untuk baca quran lagi?” batinku.
Ternyata selama ini Aisyah terlalu meninggikan diriku sendiri, Aisyah tidak melihat atasku, Aisyah ini masih tidak bisa apa-apa, masih cetek ilmunya. Dan ternyata pula, meskipun Aisyah sudah lancar membaca al-quran, masih banyak lagi ilmu tentang al-qur’an yang belum Aisyah ketahui, teknik membaca al-quran, berbagai macam genre cara membaca, berbagai jenis lagu mulai dari lagu khusaini, jawabul jawab, lagu rosh, dan lagu lainnya yang bisa digunakan untuk membaca al-quran.