Cahaya Di Tengah Keterbatasan

Andhika Tulus Pratama
Chapter #13

Bab 13: Menghadapi Rintangan Baru

Kehidupan Raeni berjalan semakin dinamis setelah pameran seni. Ia terus mengajar anak-anak di pusat komunitas, dan kegiatan ini semakin memperkuat rasa percaya dirinya. Namun, di balik kebahagiaan itu, ada tantangan baru yang mulai muncul.


Suatu pagi, Raeni terbangun dengan rasa cemas. Hari itu adalah hari pertama ujian tengah semester. Ia tahu bahwa setiap ujian adalah kesempatan untuk membuktikan kemampuannya, tetapi tekanan untuk meraih nilai tinggi tidak pernah berhenti menghantuinya. Meskipun ia sudah belajar keras, rasa takut akan kegagalan selalu ada.


Raeni menghela napas dalam-dalam dan berusaha menenangkan diri. “Ini hanya ujian, Raeni. Kamu bisa melakukannya. Ingat, kamu sudah melewati banyak hal lebih sulit dari ini,” ia membisikkan kepada dirinya sendiri.


Setelah sarapan, Raeni berangkat ke kampus dengan langkah mantap. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Andi. “Hey, Raeni! Kamu sudah siap untuk ujian hari ini?” tanyanya sambil tersenyum.


“Rasa siap sih, tapi jujur, aku agak cemas,” jawab Raeni sambil tersenyum kaku.


Andi menepuk bahunya. “Ingat, kamu bukan hanya belajar untuk ujian ini, tapi untuk masa depanmu. Fokus pada prosesnya, jangan hanya pada hasilnya.”


Kata-kata Andi memberikan semangat baru bagi Raeni. Mereka berdua masuk ke ruang ujian, dan saat pengawas mulai mendistribusikan soal, jantung Raeni berdebar kencang. Ia membuka lembaran soal dan mulai membacanya.


Setiap soal yang ia jawab membuatnya merasa lebih tenang. Namun, saat sampai pada soal terakhir, ia tiba-tiba blank. “Ayo, Raeni! Kamu bisa!” pikirnya, berusaha keras mengingat semua yang telah dipelajarinya.


Setelah ujian selesai, Raeni merasa lega meskipun ada sedikit ketidakpastian tentang hasilnya. Namun, ia bertekad untuk terus berjuang dan tidak membiarkan rasa cemas menghalanginya.


Beberapa hari berlalu, dan hasil ujian pun diumumkan. Raeni memasuki ruang kelas dengan hati yang berdebar-debar. Saat dosen membacakan daftar nilai, jantungnya semakin berdebar ketika namanya disebut. “Raeni, nilai ujianmu sangat memuaskan. Selamat!” ucap dosen dengan senyum bangga.


Lihat selengkapnya