Musim semi telah tiba di kampus, dan bunga-bunga mulai bermekaran di seluruh area. Raeni merasakan semangat baru mengalir dalam dirinya. Setiap hari, ia bangun dengan harapan untuk belajar lebih banyak dan mengaplikasikan semua yang dipelajarinya di sekolah seni setelah ia kembali.
Namun, tantangan yang dihadapi di kampus tidaklah sedikit. Raeni harus berhadapan dengan tugas yang menumpuk dan proyek seni yang memerlukan kreativitas tinggi. Suatu hari, saat duduk di ruang kelas, dosennya, Pak Arif, memberikan tugas yang cukup menantang: membuat karya seni yang bisa menggambarkan tema "keterhubungan dalam keberagaman".
“Pikirkan tentang bagaimana kita semua saling terhubung, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda,” ujar Pak Arif.
Raeni merasa tantangan ini begitu dekat dengan apa yang ia lakukan di sekolah seni. “Ini adalah kesempatan untuk merangkum semua pengalaman yang saya dapatkan selama ini,” pikirnya.
Setelah kelas, Raeni langsung pergi ke perpustakaan untuk mencari inspirasi. Ia mencari berbagai referensi tentang keberagaman dalam seni. Seharian penuh, ia tenggelam dalam buku dan artikel. Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benaknya: “Saya akan menciptakan instalasi seni yang melibatkan partisipasi banyak orang!”
Dengan semangat yang menggebu, Raeni mulai merencanakan proyeknya. Ia ingin membuat sebuah instalasi yang melibatkan karya seni dari teman-teman kampus dan anak-anak di sekolah seni. Konsepnya adalah menciptakan jembatan dari berbagai karya seni yang mewakili setiap individu, menciptakan satu kesatuan yang harmonis.
Ia segera menghubungi Citra dan Dito di sekolah seni. “Halo, Citra! Saya punya ide untuk sebuah proyek yang melibatkan kalian semua. Saya ingin membuat instalasi seni yang bisa menyatukan karya kita semua. Apa kalian mau berpartisipasi?” tanyanya lewat pesan.
Citra membalas dengan cepat, “Tentu, Kak Raeni! Kami sangat bersemangat! Kami akan mulai mengumpulkan karya-karya dari semua siswa.”
Raeni merasa senang. Ia kemudian menjelaskan kepada teman-teman kampusnya tentang proyek ini. “Saya ingin melibatkan anak-anak di sekolah seni. Mari kita ciptakan sesuatu yang bisa menunjukkan keberagaman dan saling terhubung!”
Beberapa teman sekelasnya, termasuk Arman, langsung menunjukkan ketertarikan. “Itu ide yang luar biasa, Raeni! Saya akan membantu merancang dan mengorganisasi proyek ini,” ujarnya.