Cahaya Di Tengah Keterbatasan

Andhika Tulus Pratama
Chapter #29

Bab 29: Kembali ke Rumah

Setelah menyelesaikan presentasi akhir dan mendapatkan pujian dari dosen serta teman-temannya, Raeni merasa bahwa momen ini menandai fase baru dalam hidupnya. Ia sudah hampir menyelesaikan semester dan merencanakan untuk kembali ke sekolah seni. “Saya tidak sabar untuk berbagi semua yang telah saya pelajari,” pikirnya dengan semangat.


Hari-hari menjelang keberangkatan terasa campur aduk. Raeni merasa senang akan kembali ke rumah, tetapi juga cemas tentang bagaimana semua hal yang ia pelajari akan diterapkan di sekolah seni. Ia ingin memastikan bahwa anak-anak mendapatkan manfaat dari pengetahuannya. “Saya ingin membawa sesuatu yang baru dan segar untuk mereka,” ucapnya dalam hati.


Setelah menyelesaikan semua tugas akhir dan ujian, akhirnya saat yang dinanti-nanti pun tiba. Raeni mengemas barang-barangnya dengan hati-hati, termasuk beberapa karya seni yang ia buat di kampus. “Ini adalah simbol perjalanan saya,” gumamnya sambil memasukkan karya-karya tersebut ke dalam koper.


Ketika tiba di stasiun kereta, Raeni merasa haru. Kenangan-kenangan selama di kampus berkelebat dalam pikirannya, namun semua itu tidak bisa menghapus rasa cintanya terhadap sekolah seni dan anak-anak yang menantinya. “Mereka adalah jantung dari semua yang saya lakukan,” pikirnya.


Dalam perjalanan pulang, Raeni merasa teringat akan semua momen indah di sekolah seni. Ia membayangkan senyum anak-anak saat mereka berlatih melukis dan berkarya. “Saya tidak sabar untuk melihat mereka lagi,” gumamnya.


Setibanya di sekolah seni, Raeni disambut dengan hangat oleh anak-anak dan staf. Mereka semua berlarian menyambutnya dengan gembira. “Kak Raeni, kamu sudah kembali!” teriak Citra dengan penuh semangat.


Raeni memeluk Citra dan Dito, merasakan betapa hangatnya sambutan mereka. “Saya sangat merindukan kalian semua! Kalian tidak tahu betapa senangnya saya berada di sini lagi,” ucapnya dengan mata berbinar.


Setelah beberapa hari beradaptasi kembali dengan lingkungan sekolah, Raeni mulai merencanakan kegiatan untuk anak-anak. Ia ingin memperkenalkan beberapa teknik baru yang ia pelajari di universitas. “Kita akan melakukan proyek seni kolaboratif, seperti yang saya lakukan di kampus,” katanya saat mengumpulkan semua siswa.


Lihat selengkapnya