Setelah acara penggalangan dana yang sukses, Raeni merasakan dorongan semangat baru di dalam dirinya. Dia menyadari bahwa komunitas mereka semakin bersatu untuk mendukung anak-anak dalam mengejar pendidikan. Namun, tantangan yang lebih besar menanti di depan, dan Raeni tahu bahwa mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Hari-hari berlalu, dan Raeni bersama Citra dan Dito bekerja keras untuk memastikan semua anak yang terdaftar dalam program beasiswa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Mereka mengatur jadwal les tambahan, menghubungi para tutor, dan menciptakan program mentoring untuk anak-anak. Raeni merasa bahwa pendidikan bukan hanya tentang mendapatkan nilai yang baik, tetapi juga tentang membangun karakter dan kepercayaan diri.
Suatu hari, Raeni menerima telepon dari seorang jurnalis yang ingin mewawancarainya. “Kami tertarik untuk menulis tentang program beasiswa yang Anda jalankan. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengangkat isu pendidikan di komunitas kita,” katanya. Raeni merasa terkejut dan bersyukur atas kesempatan ini. “Tentu, saya sangat senang bisa berbagi tentang apa yang kami lakukan,” jawab Raeni, bersemangat.
Wawancara dijadwalkan pada hari Sabtu. Raeni mempersiapkan diri dengan baik, menyiapkan informasi tentang program, serta kisah-kisah anak-anak yang telah terbantu. Pada hari itu, dia berdiri di depan kamera dengan penuh percaya diri. “Kami percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa memandang latar belakang mereka,” ucap Raeni saat diwawancara.
Setelah wawancara, berita tentang program beasiswa mereka disiarkan di berbagai platform media. Responsnya luar biasa. Banyak orang yang mulai menghubungi Raeni untuk menawarkan bantuan, baik dalam bentuk dana, sumbangan buku, maupun keterlibatan sebagai mentor.
“Ini luar biasa, Raeni! Kita harus memanfaatkan momentum ini!” Dito berkata dengan semangat saat mereka berkumpul untuk mendiskusikan hasil wawancara.
“Betul! Kita bisa mengatur acara lebih sering dan melibatkan lebih banyak orang,” Citra menambahkan. “Kita perlu menunjukkan kepada masyarakat bahwa pendidikan adalah investasi masa depan.”
Mereka pun segera mulai merencanakan berbagai kegiatan. Salah satu ide yang muncul adalah mengadakan lomba sains dan seni bagi anak-anak. Raeni percaya bahwa ini akan mendorong anak-anak untuk lebih kreatif dan berprestasi.