Setelah bertahun-tahun menjalankan program beasiswa bagi anak-anak di desanya, Raeni merasakan dampak nyata dari usahanya. Anak-anak yang dulunya tampak putus asa kini mulai bermimpi besar, prestasi mereka meningkat, dan orang tua di komunitas perlahan-lahan memahami betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka. Namun, meskipun ada banyak kemajuan, Raeni merasa bahwa masih banyak yang bisa dilakukan. Ia ingin mengembangkan program ini lebih jauh, menciptakan dampak yang lebih luas, dan memberikan anak-anak kesempatan yang lebih besar untuk berkembang.
Suatu hari, Raeni menerima undangan untuk menghadiri konferensi pendidikan di kota besar, sebuah acara yang mengumpulkan para pendidik, aktivis sosial, dan tokoh pendidikan dari berbagai daerah. Setelah berdiskusi dengan timnya, terutama dengan Citra dan Dito, Raeni memutuskan untuk pergi, berharap bisa membawa pulang ide-ide baru yang akan memperkaya programnya. Perjalanan ini akan menjadi langkah penting bagi Raeni untuk membuka cakrawala baru dalam usahanya mengembangkan pendidikan di komunitasnya.
Setibanya di kota, Raeni disambut dengan suasana yang sangat berbeda dari kehidupan di desanya. Gedung-gedung tinggi, hiruk-pikuk kota besar, dan kehadiran berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda membuatnya merasa bersemangat namun sedikit gugup. Konferensi dimulai, dan Raeni terpesona dengan berbagai diskusi yang membahas inovasi di bidang pendidikan, pengembangan karakter anak, dan kolaborasi antar lembaga pendidikan.