Cahaya Di Tengah Keterbatasan

Andhika Tulus Pratama
Chapter #42

Bab 42: Langkah Awal Menuju Perubahan Besar

Kepulangan Raeni dari konferensi terasa berbeda kali ini. Ia kembali dengan membawa semangat baru, penuh ide-ide segar yang ingin segera diwujudkannya. Sesampainya di desa, Raeni langsung mengumpulkan timnya Citra, Dito, dan beberapa relawan yang setia mendukung program beasiswanya selama ini. Dengan antusias, ia memaparkan visi barunya, rencana besar untuk membuat program ini lebih luas dan menyeluruh, agar anak-anak di desanya tidak hanya berkembang secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan hidup yang berguna bagi masa depan mereka.


Raeni mulai menjelaskan beberapa konsep utama yang ingin ia terapkan. Yang pertama adalah Pelatihan Keterampilan Hidup. Raeni bercerita tentang bagaimana anak-anak ini membutuhkan kemampuan di luar pelajaran sekolah, seperti komunikasi, pengendalian emosi, hingga keterampilan untuk memecahkan masalah. Ia membayangkan mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh, siap menghadapi tantangan hidup apa pun.


Selain itu, Raeni juga ingin mengajak komunitas untuk terlibat lebih dalam. Ia membayangkan adanya sesi “Berbagi Inspirasi,” di mana para orang tua dan anggota masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dapat mengajarkan keterampilan praktis kepada anak-anak, seperti bertani, membuat kerajinan, atau bahkan keterampilan bisnis kecil. Dengan keterlibatan komunitas, ia berharap program ini bisa terus berjalan meskipun ada keterbatasan dari segi sumber daya.


Lihat selengkapnya