Mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah memberikan energi baru bagi Raeni dan timnya. Dengan sumber daya yang lebih memadai, mereka mulai mengembangkan kegiatan program dengan lebih bervariasi. Raeni merancang beberapa kelas keterampilan yang lebih khusus, seperti pengelolaan keuangan sederhana dan keterampilan berwirausaha untuk anak-anak yang lebih dewasa. Program ini tak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membuka wawasan anak-anak tentang peluang yang bisa mereka ciptakan sendiri di masa depan.
Namun, di tengah kemajuan yang terasa pesat ini, tantangan baru mulai muncul. Beberapa pihak di desa mulai meragukan program tersebut. Seiring meningkatnya perhatian pada program Raeni, muncul gosip dan pendapat sinis yang menyatakan bahwa Raeni hanya mencari keuntungan pribadi atau popularitas semata. Awalnya, Raeni mencoba tidak mempedulikan hal ini, tetapi kabar yang semakin menyebar mulai mengganggu suasana kerja timnya.
Citra, yang sangat dekat dengan Raeni, merasakan beban emosional yang dialami sahabatnya. Suatu sore, saat mereka duduk di ruang belajar, Citra mencoba menguatkan Raeni.