Blurb
Tentang hati yang terbiasa memilih pilihan yang bukan kemauan. Juga raga yang terpaksa menjalani sesuatu, yang orang tua restu, demi terhindar dari label durhaka.
Imelsa, gadis pantura dengan segenap lara yang menggumpal di dadanya, berusaha memahami setiap episode yang dijalaninya. Kemudian mengabadikan setiap rasanya di atas kertas.
Dan dalam dilema Imelsa antara mencintai atau dicintai, mana kah yang baginya adalah terbaik? Menetap pada yang selalu ada, atau tetap menanti yang jauh dari mata?