Setelah enam bulan mengikuti kursus komputer yang tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah, kini ia sudah mendapatkan sertificate pendidikan dari tempatnya mengikuti kursus dan ia juga sudah memakainya untuk melamar pekerjaan. Dan hari ini ia mendapat panggilan kerja dari salah satu perusahaan yang berada di Jalan Kyai Haji Samanhudi dan ia sudah menghubungi perusahaan tersebut untuk menanyakan bis jurusan apa yang menuju alamat tersebut.
"Bu, Ririn berangkat dulu ya," katanya berpamitan pada ibunya yang sedang melayani pembeli.
"Sudah mau berangkat sekarang? kamu jangan lupa bawa air minum Rin!"
"Sudah ada di dalam tas kok Bu," jawabnya tersenyum.
"Ya sudah hati-hati. Jangan lupa berdoa kalau mau melakukan sesuatu!"
"Iya Bu. Ririn berangkat ya," katanya sambil mencium tangan ibunya.
Ririn sengaja menunggu bis jurusan kota diluar terminal karena ia merasa lebih cepat bila menunggu di luar. Dan begitu ia melihat bis kota yang di maksud ia segera naik dan mengikuti arahan yang diberikan oleh pegawai perusahaan yang sudah di hubunginya.
Mengikuti arahan dan petunjuk yang diberikan sangat melelahkan dan hampir saja ia menyerah dan memilih pulang. Dia di beri petunjuk agar naik bis kota jurusan kota dan turun di pasar ikan setelah itu dia harus naik angkutan umum dan turun didepan Polsek Sawah besar dan dilanjutkan lagi dengan naik angkot jurusan Pasar Senen dan turun di metro lalu jalan kaki karena letaknya tidak jauh dari Metro.
"Ya Allah kenapa jauh banget. Ini dimana sih? kenapa ga ketemu juga tempatnya? katanya dari sini udah dekat tapi kenapa ga ketemu?" katanya dengan wajah yang mulai berkeringat dingin.
Ririn seperti tersesat di kawasan tersebut dan ia tidak menemukan jalan keluar bahkan untuk kembali ke tempat dia masuk dan menemukan jalan raya saja dia tidak berhasil. Dia tetap berputar dan kembali ke tempat lain lagi membuatnya ia menyerah dan memilih untuk beristirahat sambil berpikir apakah ia sudah mengikuti rute atau arahan yang diberikan dan ia mulai mencoret-coret rute tersebut dan semuanya benar. Setelah kepalanya nyaris meledak, Ririn mengeluarkan botol minuman dan duduk sambil meneguk air yang dibawanya. Setelah cukup beristirahat, Ririn memandang ke depan dan terlihat tempat yang penuh dengan orang yang berlalu lalang di daerah pertokoan dan ia merasa tidak asing dengan tempat ini.
"Kenapa tadi aku ga lihat tempat ini? Bukannya aku tadi duduk di depan toko yang yang letaknya sangat rapat? tapi kenapa aku bisa berada di tempat ini dan aku bisa melihat ke depan dengan jelas? sejak tadi aku tidak bisa menemukan tempat yang agak luas tapi sekarang jalan di depan aku sangat luas dan lenggang. Ya Allah... mohon tolong bantu hamba Ya Allah," katanya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Ririn merasa dirinya sudah lebih tenang dan ia segera bangun dari duduknya dan mendapat pandangan dari orang-orang yang berlalu lalang tetapi ia tidak perduli karena ia merasa sudah mengenal tempat dimana ia berada saat ini.
Dengan wajah yang tiba-tiba cerah, Ririn berjalan cepat ke arah saat ia membuka matanya dan begitu sampai di depan ia tertawa gembira karena dugaannya benar.
"Ya Allah, ternyata sejak tadi aku berada di kawasan Pasar Baru dan sejak tadi aku ga bisa menemukan jalan keluar dari pertokoan yang berada di dalam. Bahkan waktu aku duduk aja, aku masih belum melihat arah ini," katanya tertawa gembira seperti mendapat pencerahan setelah hampir membuatnya menyerah.
"Sekarang aku tahu, di ujung jalan ini adalah letak pertokoan yang penjadi patokan perusahaan tersebut dan aku tinggal berjalan sekitar seratus meter," katanya berbicara pada dirinya sendiri.
Dengan semangat yang tiba-tiba kembali menghampiri dirinya, Ririn berjalan kearah belakang dari arah pintu masuk Pasar Baru dan ia segera berbelok ke kanan menuju alamat perusahaan tersebut.
"Bisa saya bantu Mba?" tanya seorang satpam ketika melihat Ririn berdiri menatap ke arah pintu masuk perusahaan tersebut.
"Permisi Pak, apa ini benar kantornya PT Kharisma?" tanya Ririn pada satpman yang menegurnya.
"Benar, apa Mba sudah menerima surat panggilan untuk lamaran kerja yang Mba kirim?"
"Benar Pak. Saya mendapat surat panggilan dari PT.Kharisma dan hari ini akan dilakukan tes wawancara," jawabnya.
"Kalau begitu ayo masuk dan ikut saya!" katanya agar Ririn mengikutinya.
Ririn berjalan mengikuti satpam perusahaan tersebut dan ia melihat banyak orang berada di ruangan tersebut dan mereka semua adalah sama seperti dirinya yang mendapat panggilan kerja. Mereka secara bertahap di tes tentang berhitung, yaitu yang berhubungan dengan presentasi dan pembagian serta perkalian dan terakhir cara mengisi buku neraca.